[Try to Fall in Love]_Present
Suara blender menggema dalam ruangan sunyi itu. Terik matahari membuat kening berkeringat dan udara terasa panas. Beruntunglah rumah sang sahabat termasuk pada yang semi-tradisional. Ruang terbuka dengan atap teduh ini sangat pas untuk musim panas yang sangat menyebalkan.
Segelas jus menyentuh pipi kenyalnya, menimbulkan sensasi dingin yang sangat dibutuhkan. Segera diraihnya minuman itu dan diteguk hingga kandas. Meninggalkan sedikit sisa cairan berwarna merah muda.
"puah! Jus jambu di musim panas memang sangat pas!" ujar Takemichi kembali membaringkan tubuhnya dilantai.
Chifuyu tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu, ia meneguk jus bagiannya sampai setengah. Meletakkan sisanya di atas meja, kemudian menggenggam pisau untuk membelah buah semangka yang sebelumnya Takemichi bawa.
"ouch! ah, sial sekali. Permukaannya terlalu licin!" keluh Chifuyu membasuh tangannya yang sedikit berdarah. Takemichi berdiri dan mendekat "kau baik - baik saja?" tanyanya khawatir.
Anggukan diterima, berdecak sebal segera ia menarik jari Chifuyu masuk ke dalam mulutnya. Tentunya melihat jemari kurusnya di perlakukan seperti itu, si pemilik menjerit "bodoh! apa yang kau lakukan pada tangan ku?!"
Hendak menarik, namun Takemichi enggan melepaskan dan tetap kukuh untuk mengulum jari Chifuyu yang terluka. Menyerah, akhirnya si pirang membiarkan teman kuningnya ini berbuat sesukanya.
Jujur saja, Chifuyu sedikit geli merasakan lidah dan rongga mulut Takemichi yang hangat.
Tak lama jari Chifuyu dilepas dan kembali dibasuh, kemudian dibalut dengan sebuah plester luka. Takemichi menyuruh sahabatnya untuk duduk, membiarkan dirinya yang membelah semangka itu.
Sekali lagi, apa yang bisa Chifuyu lakukan selain menerima? Ia hanya duduk sambil memandang punggung Takemichi yang bergerak kesana kemari karena memotong buah didepannya.
Tiba - tiba pikirannya menampilkan seorang pemuda dengan rambut panjang berwarna hitam dan seringai yang memamerkan deretan gigi taring. Seseorang yang selalu membuatnya tidak bisa tidur beberapa hari ini.
'ah, aku belum berterima kasih padanya dan meminta maaf karena malam itu...' batinnya masuk dalam lamunan. Kembali menyelami ingatan malam dimana ia dan kakak kelasnya itu tengah menonton sebuah kembang api.
Cahaya warna - warni yang indah dan bentuk yang unik untuk terus dipandang. Juga wajah tampan sang senior yang terlihat begitu jelas, sampai rasa bibirnya yang-
PLAK!!!
Chifuyu menampar pipinya dengan sangat keras, membuat Takemichi terkejut dan langsung berbalik. Memandang aneh pada si pirang yang kini memegang pipinya sendiri dengan sedikit air mata yang hampir lolos.
"sebenarnya ada apa dengan mu, Chifuyu?"
Takemichi tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. Sudah seminggu ia bersikap aneh, dan itu sangat merepotkan untuknya. Hampir disetiap waktu Chifuyu selalu kehilangan fokus seperti seorang pengguna napza.
Bahkan tidak jarang ia melihat tingkah sahabatnya yang makin di luar nalar.
Kembali gelengan pelan didapat, lihat, bahkan sekarang pemuda yang biasanya cerewet itu jarang berbicara. Takemichi hanya mampu menghela nafas, kembali pada kesibukannya memotong semangka. Sampai pada saat ia menyajikannya pada sang sahabat.
"katakan sejujurnya padaku, kau begini karena kak Baji kan?"
Tersentak, Chifuyu sampai tidak jadi memasukkan semangka ke dalam mulutnya. Kembali Takemichi menghela nafas "sebenarnya apa yang terjadi malam itu, hingga membuatmu begitu menghindari kak Baji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]
FanfictionTentang dirimu yang mendekap kucing dibawah derasnya hujan. Tentang rasa yang entah datang dari mana, tentang hati yang tersentuh oleh sebuah perjuangan. Debaran yang selalu muncul ketika dua netra ini menangkap sosok mu. Harapan yang tak pernah sir...