[Try to Fall in Love]_Present
Chifuyu duduk bersebelahan dengan Baji dikursi pemain, mereka sama - sama memperhatikan pertandingan yang sedang berjalan. Mereka tak saling bercakap maupun bertukar pandang. Nampak saling mengacuhkan dan lebih memilif fokus pada apa yang tersaji didepan mereka.
Walaupun begitu, Baji sama sekali tidak bisa fokus. Dalam kepalanya saat ini hanya terngiang deklarasi perang dari Kazutora padanya. Baji memang tidak memiliki kepribadian yang baik, tapi ia selalu melindungi apa yang berharga baginya dengan caranya sendiri.
Yang seperti kita semua tahu, Baji dan Kazutora adalah sahabat. Mungkin tidak sedekat Mikey, tapi bagi Baji dia adalah salah seorang yang berharga dalam hidupnya.
Baji tidak mau kehilangan orang yang berharga, apa lagi menjadi musuhnya. Hal yang membuat ia dan sang sahabat harus saling membenci tanpa alasan yang jelas.
Tanpa alasan yang jelas . . . kan?
"kak Baji, apakah kau pernah menyukai seseorang?" pertanyaan yang keluar dari Chifuyu menarik Baji pada kenyataan. Baji menundukkan kepalanya "kenapa tiba - tiba kau bertanya?"
Chifuyu terkekeh "entahlah, aku hanya merasa kak Baji ada masalah dalam konteks itu. hehe" setelah kalimat itu terucap, sejenak tak satupun dari mereka bersuara. Sampai detik berikutnya kata - kata yang terlontar dari mulut pemuda manis itu membuat dunia Baji seakan melambat.
"aku, pernah menyukai seseorang,"
Baji hanya terpaku pada kalimat itu, mencoba mendengarkan hal apa lagi yang akan keluar dari mulut mungil Chifuyu. Rasanya sesuatu mendorong nya untuk terus mendengarkan kisah dari seorang Chifuyu Matsuno.
Kisah yang mungkin saja akan berdampak pada hidupnya kelak.
"dia . . . orang yang ku sukai itu selalu melindungi ku, selalu berada di sampingku. Menghibur ku ketika aku sedang terpuruk" jeda membuat Baji menatap mata biru yang nampak sendu itu. "dia adalah orang yang sangat baik" lanjut Chifuyu lirih.
"aku sangat mencintainya, mencintainya dari lubuk hatiku yang terdalam."
Seketika nafas Baji tercekat, dadanya serasa di remas oleh kenyataan. Apakah begini rasanya di tolak sebelum menyatakan perasaan, pikirnya, "lalu kenapa? apakah . . . . kalian memulai sebuah hubungan?" pemuda bersurai hitam itu menatap pada Chifuyu.
Sembari mendongakkan kepala pemuda pirang itu berkata "Tidak . . . . dia mati. Mati setelah kami saling mendiami" senyum sedih terukir.
"aku sangat menyesal, begitu mengetahui berita itu. Rasa sesal ku semakin menjadi ketika menerima surat peninggalan darinya. Ia masih memikirkan diriku, bahkan disaat - saat terakhirnya."
"apa isi dari surat itu?" tanpa sadar Baji menyuarakan rasa penasarannya.
Dua kristal biru beradu dalam manik kuning cerah "jangan pernah menyesali keputusan dalam hidupmu, cintai orang yang lebih baik dariku. Tolong lupakan aku, maaf karena tidak bisa membalas perasaan mu. Dan terima kasih."
Baji yang mendengarnya bisa merasakan sebuah penolakan halus dalam setiap kata yang di suarakan oleh Chifuyu. Begitu singkat dan pastinya akan meninggalkan bekas berupa rasa rindu yang sangat menyakitkan.
Bagaimana orang seceria Chifuyu bisa menyimpan sebuah kisah tragis seperti ini?
Perlahan tangan Chifuyu menyentuh lembut wajah Baji, mendekatkan dan menempelkan kening mereka "Jahat. Sangat jahat. Dia bahkan menyuruhku untuk melupakannya. Dia bodoh" Manik yang tadinya tertutup kini terbuka menatap pada Baji.
Tatapan yang begitu lembut "tapi, disaat itulah aku sadar. Waktu yang berharga bersamanya terlalu pahit untuk diingat. Aku selalu menyesal mengapa saat itu aku tidak menghabiskan waktu lebih banyak dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]
FanficTentang dirimu yang mendekap kucing dibawah derasnya hujan. Tentang rasa yang entah datang dari mana, tentang hati yang tersentuh oleh sebuah perjuangan. Debaran yang selalu muncul ketika dua netra ini menangkap sosok mu. Harapan yang tak pernah sir...