CH 14 : Brotherhood

137 29 7
                                    

[Try to Fall in Love]_Present

Kazutora kembali menguap kala lagu selesai dinyanyikan, permainan gitar Rindou sepertinya berhasil membuat matanya lebih berat dari yang tadi. Ingin rasanya ia langsung meninggalkan acara tidak jelas ini dan pergi ke kamar untuk bertemu Chifuyu atau tidur.

Setidaknya itu lebih berarti dari pada duduk diam disini.

Perhatiannya kini tertuju pada langit, disana bintang bertaburan memperlihatkan betapa cerahnya cuaca malam ini. Udara juga sangat mendukung, tidak terlalu dingin maupun panas. Sangat pas untuk jalan – jalan dibibir pantai sambil mendengarkan suara deburan ombak malam.

"bosen banget, Chifuyu lagi ngapain ya?" tanyanya setengah bergumam karena tipisnya kesadaran. Menangkup wajah, Kazutora akhirnya memilih berdiri dan jalan – jalan. Ia sudah benar – benar tidak tahan hanya duduk sambil mendengar lagu yang dibawakan oleh teman – temannya.

Ia berjalan menuju pintu keluar, atau lebih tepatnya pintu penghubung penginapan dan pantai. Setidaknya ia ingin jalan – jalan sebentar sebelum istirahat malam nanti, ya walaupun jam sudah menunjukkan pukul 08:29.

Angin menerpa tubuhnya dengan lembut, seakan mereka mencoba memberikan usapan lembut. Kazutora selalu menyukai alam, karena mereka tidak akan berbohong soal perasaan. Sedih ketika hujan, senang ketika cerah, takut ketika badai, khawatir ketika mendung, dan tenang ketika malam.

Sungguh Kazutora tidak pernah kecewa terhadap ekspresi alam yang dilihatnya, berkat mereka jugalah Kazutora bisa untuk tetap menjadi dirinya yang biasa. Tanpa harus memikirkan semua masalah yang dihadapinya, tanpa harus memikirkan kesepian yang selalu dirasakannya.

Kedua netra emasnya menatap lekat pada laut lepas, pecahan batu mulia itu berbinar seakan menemukan hal yang begitu menarik disana.

"soba ni iru dakede wakaru no, kokoro kara anata ga suki nanda" bibirnya mulai bersenandung, menyanyikan potongan lagu yang kini bisa menggambarkan suasana dari hatinya "sunao ni narenai wagamama na watashi, dakedo dakara nee"

"anata no ookina karada de gyuuto, daki yosete hanasanaide. Yowaraka kute yasashii koe de, atashi no ... namae ... wo yonde e~" suaranya semakin parau diakhir kalimatnya. Kazutora berjongkok sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangan, ia tidak ingin laut mengetahui air matanya.

Deburan ombak semakin jelas terdengar, mengikuti isak tangisnya yang sudah tidak bisa ditahan. Kaki tanpa alasnya bisa merasakan sentuhan air laut yang begitu dingin dan menenangkan, mereka mencoba untuk menghibur Kazutora dalam sedihnya.

"sore dakede watashi wa shiawase, dakara hitotsu negai ga kanau no nara. Anata to kore kara mo zutto," sebuah suara terdengar dibelakang Kazutora, membuat lelaki itu mengangkat kepala "zutto tonari ni iremasu youni."

"Gyutto - Masawo"

Ia menolehkan kepala, mendapati seorang gadis sedang memakan es krim choco mint sambil menatap lautan. Tidak lama matanya bergulir menatap balik Kazutora, "suaramu bagus, kenapa kau menangis?" tanyanya dengan muka datar, seakan menanyakan hal biasa dan wajar.

Kazutora berdiri dari jongkoknya, menyeka air mata yang tersisa "bukan urusan mu" ketusnya. Gadis itu menghabiskan es krimnya dalam sekali gigitan, menelan rasa yang selalu menjadi candu baginya. Ia berjalan untuk berdiri tepat disamping Kazutora.

"lautan dan angin malam, filosofi yang indah untuk seseorang dengan sedikit cahaya kehidupan. Bulan sebagai penerangan, rasa dingin suasana dan," manik hijaunya menatap wajah Kazutora sebelum melanjutkan kalimatnya "kesendirian dihadapan sesuatu yang tidak terbatas seperti cakrawala."

"kenapa kau bisa ada disini?" pertanyaan keluar dari mulut Kazutora, gadis itu tersenyum "Kazutora-san sendiri mengapa ada disini. Bukan waktunya bagi seorang siswa untuk pergi ke pantai. Apalagi festivalnya masih tiga hari lagi."

Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang