[Try to Fall in Love]_Present
Senja sudah datang dengan cahaya orange yang indah. Tawa Chifuyu menggema dalam ruangan sepi itu, membuat sepasang mata yang melihatnya ikut tersenyum. Rumah yang biasanya sepi dan dingin, kini perlahan menghangat dan nampak lebih hidup karena kehadiran sosok itu.
"Chifuyu" sebuah panggilan menghentikan kegiatan pemuda pirang untuk menggoda kucing hitam didepannya. Matanya berbinar begitu melihat apa yang disajikan oleh kakak kelasnya. "ayo makan, kau pasti lapar. Maaf hanya ini yang ku punya."
Chifuyu menggeleng "tidak, aku suka peyoung yakisoba!!" Baji tersenyum melihat betapa menggemaskannya pemuda didepannya itu. Ketika hendak mendekat Chifuyu meringis sakit, merasakan perih pada lututnya. Melihat itu segera si surai hitam mendekat "luka mu terbuka lagi, sebentar aku akan mengambil kotak p3k dulu."
Baji berjalan kedalam sebuah ruangan, tak lama kembali dengan sebuah kotak putih yang cukup besar.
Secara perlahan dan lembut ia mengganti kapas di lutut Chifuyu. Pemandangan yang membuat si manik ocean ini tidak bisa mengalihkan pandangannya'duh, kak Baji ganteng banget kalo diliat dari deket.'
"terima kasih."
Suara Baji memecah hening, setelah beres dengan luka Chifuyu ia menatap mata yang beberapa hari terakhir selalu menjadi candunya "terima kasih soal yang tadi, aku tidak tau jika kau tidak menyadarkan ku. Mungkin kami akan kalah dalam permainan itu."
Senyum terpatri, tangan kecil yang terbalut lengan sweater itu mengelus pucuk kepala Baji. Membuat si pemilik terbelalak mendapat perlakuan seperti itu. Sekali lagi menatap pemuda yang masih betah mengelus kepalanya.
"kak Baji adalah orang yang baik, semua pasti akan baik - baik saja!"
Kata - kata yang terucap dari mulut mungil itu adalah suatu hal asing baginya, namun ia menyukainya dan menginginkannya. Baji menyeringai menampilkan gigi taring yang menjadi icon andalannya.
Dengan lembut menarik tangan yang ada diatas kepala, berusaha mendekatkan wajahnya dengan wajah rupawan lelaki didepannya.
"kalau aku adalah orang baik, maka aku harus menyebutmu apa? malaikat?"
Gumamnya sambil menyentuh permukaan wajah Chifuyu yang sudah penuh dengan rona merah. Tubuhnya terlalu lemas karena gugup hanya untuk memberontak. Jarak diantara mereka semakin terkikis, hingga tinggal sedikit saja kedua bibir pemuda itu bisa bersentuhan.
Degup jantung yang saling berpacu menjadi lantunan musik tersendiri bagi keduanya, sampai . . .
Kruyuuk~~
Suara itu membuat kegiatan mereka terhenti, Baji menatap Chifuyu sambil mengedipkan mata beberapa kali 'bocah ini . . . lapar?' batinnya bertanya. Sementara Chifuyu sudah berasap karena malu yang sudah tidak tertahankan.
Bisa - bisanya perutnya bunyi ditengah adegan romantis seperti tadi 'kenapa harus aku yang selalu menanggung malu?!! perut sialaan!!' gerutunya dalam diam, masih berusaha menahan malunya.
"Ppft- hahaha" Baji tak lagi bisa menahan tawa, ia menundukkan kepalanya pada ceruk leher Chifuyu. Berusaha meredam tawanya agar tidak membuat pemuda manis didepannya ini semakin malu.
Begitu tawanya mereda ia mengusak surai pirang si adik kelas "yaudah, ayo makan. Perutmu udah kelaparan. Setelah itu ku antar pulang" Baji memberikan satu dari dua kotak peyoung yakisoba yang ada diatas meja pada Chifuyu.
"Terima kasih" cicitnya hampir tidak terdengar.
[Try to Fall in Love]
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]
FanfictionTentang dirimu yang mendekap kucing dibawah derasnya hujan. Tentang rasa yang entah datang dari mana, tentang hati yang tersentuh oleh sebuah perjuangan. Debaran yang selalu muncul ketika dua netra ini menangkap sosok mu. Harapan yang tak pernah sir...