[Try to Fall in Love]_Present
Pagi yang menjelang adalah pertanda agar manusia segera bangun dari tidur mereka. Baji yang mengerjapkan matanya pelan, terheran kala bukan atap putih yang nampak dimatanya. Melainkan atap kayu rumah semi-tradisional.
Baru saja teringat dirinya kalau kemarin menginap dirumah sang kekasih, langsung saja kedua matanya menelisik mencari – cari keberadaan dari malaikat manisnya.
Tidak menemukan siapapun, ia mencoba untuk beranjak dari tempat tidur. Membuka pintu, ia berjalan menelusuri lorong yang kemarin temaram. Sepertinya suasana rumah berubah karena matahari bersinar dengan terangnya.
Ketika turun dari anak tangga terakhir, netranya baru bisa menangkap sosok Chifuyu yang berkutat didapur dengan apron biru. Jangan lupakan seekor kucing yang setia menemani dibawah kakinya itu, cukup menggemaskan.
Di tengah acara masaknya, Chifuyu di kagetkan dengan kedua lengan yang tiba – tiba saja melingkar di pinggangnya. Hampir saja sendok sup nya melayang kalau Baji tidak segera menampakkan wajah tampannya.
"uhh! Kak Baji ngagetin, hampir aja aku membuat mu tertidur lagi!" seru si manis kembali fokus pada masakan.
Baji terkekeh mendengarnya, "kau bangun sangat pagi dan memasak, apa kau terbiasa hidup mandiri?" ujarnya menyamankan kepala di bahu sang terkasih.
Muka Chifuyu memerah, ia sama sekali tidak bisa mengolah pertanyaan pacarnya ini. Yang dia pikirkan saat ini adalah lengan Baji dan deru nafas yang ada dibelakang kepalanya.
Rasanya ingin ia berteriak saking senangnya, 'tahan Chifuyu kau bisa melalui ini, kau harus terbiasa!' batinnya menyemangati diri sendiri.
Tidak mendengar jawaban yang diinginkan, Baji kembali mengangkat kepalanya dan mendekatkan mulut ke telinga Chifuyu "apa sih yang kau masak sampai tidak menjawab ucapanku, Chifuyu?" cukup sudah, si pirang sudah tidak kuat.
Dengan segenap keberanian ia mencengkram muka dari orang yang masih setia memeluknya "kak Baji sebaiknya kau mandi dulu! Aku tidak bisa memasak dengan benar kalau kau menggangguku!" serunya melepas cengkraman setelah tangan Baji terlepas dari pinggangnya.
Baji mengusap hidungnya yang memerah, "uuh galaknya calon istriku, baiklah aku akan mandi dulu~"
Lagi – lagi Baji berhasil membuat muka Chifuyu memerah dan meninggalkannya begitu saja, "Baji-san!!!" lantang Chifuyu kesal sambil mengangkat sendok supnya seakan ia akan melemparkannya.
Langsung saja Baji menutup pintu kamar mandi dengan kekehan pelan, tidak ia sangka menjahili Chifuyu begitu seru dan menyenangkan. Juga membuat jantungnya berdebar dengan sangat cepat, 'sial dari awal aku memang sudah sangat menyukainya'.
Ia terdiam sebentar setelah batin berkata, 'bukan .... aku selalu mencintainya.'
Chifuyu memegang dadanya yang masih berdegup begitu kencang, rasa dari afeksi Baji begitu manis dan bersahabat. Namun dirinya tetap dalam kegelisahan yang mendalam. Sahabatnya tengah tidak baik – baik saja disana.
Genggaman mengerat pada apron biru muda itu, tentu saja tidak dapat dipungkiri kalau dirinya begitu mengkhawatirkan sang sahabat yang telah menemaninya beberapa tahun terakhir.
Ia akan mengajak Baji untuk segera menjenguk Takemichi nanti.
[Try to Fall in Love]
Baji menghidupkan mesin mobilnya, "kau sudah siap?" tanyanya pada Chifuyu yang memakai sabuk pengaman. Si pirang menganggukkan kepala, kemudian mereka melaju membelah jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]
FanfictionTentang dirimu yang mendekap kucing dibawah derasnya hujan. Tentang rasa yang entah datang dari mana, tentang hati yang tersentuh oleh sebuah perjuangan. Debaran yang selalu muncul ketika dua netra ini menangkap sosok mu. Harapan yang tak pernah sir...