[Try to Fall in Love]_Present
Baik Wakasa maupun pihak Hanagaki sudah memutuskan untuk memindahkan Chifuyu, Rindou, dan Takemichi ke Tokyo. Selain dekat dengan rumah, di Tokyo mereka akan diberikan penanganan terbaik. Tentu saja, tidak satupun dari mereka mengharapkan sesuatu yang buruk untuk terjadi.
Wakasa juga membawa pulang Kazutora, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dia akan diberikan sedikit 'hukuman' karena perbuatannya.
"jadi Hanemiya sungguh melakukan itu?" Shin bertanya sambil menghisap sebatang nikotin. Wakasa mengangguk, "sepertinya aku sudah terlalu sering menceritakan kenakalanya padamu" ujarnya dengan mata yang menatap langit – langit rumah sakit.
Shinichiro terkekeh "mirip sekali denganmu dulu" tawa Wakasa keluarkan, benar apa kata sahabatnya ini "tapi aku tidak pernah merepotkan orang tua ku."
Wakasa mungkin sekarang terlihat seperti pria yang sangat santai dan pemalas, tidak akan menimbulkan masalah. Tapi jika ditelusuri lebih dalam, beckground seorang Imaushi Wakasa sangatlah liar. Bahkan lebih liar dari seorang berandalan jalanan.
"ya tentu saja, kau bahkan tidak memilikinya" sahut Shin santai "sialan."
Keduanya tertawa bersama setelah itu, sedikit mencairkan suasana yang sangat dingin diantaranya. Shinichiro yang mengkhawatirkan Takemichi, dan Wakasa yang mengkhawatirkan Rindou. Mereka hanya mampu sama – sama menutupi kegelisahannya.
Tidak ingin membuat keadaan lebih runyam dari pada ini, karena mereka sadar, jika bukan mereka yang bersikap tenang maka siapa yang akan menangani keadaan yang sangat buruk ini?
Senju terdiam ketika melihat Takemichi yang terbaring, hatinya gelisah. Padahal ia tidak pernah merasakan hal ini bahkan kepada kedua kakaknya. Tapi mengapa ia begitu tidak percayanya pada Takemichi? Orang yang menarik perhatiannya sejak pertemuan pertama.
Sejak pertemuan mereka dilapangan basket sebagai sepasang rival.
"kenapa harus begitu cepat?" gumam lirih Senju, sementara sang kakak juga tidak jauh berbeda. Hanya bisa diam memandangi bungsu Haitani yang akan dipindahkan ke Tokyo untuk penanganan lebih baik.
Ingin rasanya ia ikut dan menemani, tapi setelah dipikir lagi, apa hubungan seorang Akashi Haruchiyo dan Haitani Rindou?
Mau dicari di mana pun, tidak akan pernah ketemu. Sebab sebelum mulut mengungkapkan, tuhan sudah menghentikan lewat tindakan. Chiyo hanya bisa berharap dan berdo'a, memang apa lagi yang bisa dilakukan oleh produk gagal sepertinya?
Haah, memikirkan ketidakmampuannya membuat tengah Akashi ini geram.
Ran membungkuk kepada Wakasa sebelum pria itu memasuki mobil untuk berangkat, "tolong jaga adikku Wakasa-san" ujarnya tetap pada posisi. Si macan putih tersenyum, "tenang saja, kalian sudah kuanggap sebagai adikku. Aku tidak akan membiarkan adikku mati."
Menegakkan badan, Ran hanya bisa tersenyum teduh "akan ku pegang kata – kata mu" ucapnya. Wakasa mengangguk, sebelum ia memasuki mobil pandangannya tertuju pada seseorang.
Adik dari sahabatnya, orang yang bisa dipastikan paling terpukul dalam keadaan ini.
Mikey nampak tidak memperlihatkan ekspresi yang berarti, mungkin ia lelah menangis. Tatapan kosong tanpa cahaya itu sungguh sangat mengganggu, ingin rasanya Wakasa berteriak kalau Takemichi pasti baik – baik saja.
Tapi sepertinya, suaranya sudah terwakilkan.
Terlihat Senju bergerak untuk mendekati lelaki yang lebih tua dua tahun darinya itu, "oi cebol!" langkah kaki Mikey terhenti. Ia menolehkan kepala, menatap pada Senju seakan menanti kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]
FanfictionTentang dirimu yang mendekap kucing dibawah derasnya hujan. Tentang rasa yang entah datang dari mana, tentang hati yang tersentuh oleh sebuah perjuangan. Debaran yang selalu muncul ketika dua netra ini menangkap sosok mu. Harapan yang tak pernah sir...