CH 26 : The True Reality

94 23 7
                                    

[Try to Fall in Love]_Present

"Keisuke," suara seorang wanita dewasa memanggil Baji kecil yang tengah bermain dihalaman belakang. Dengan sigap ia berlari kedalam rumah bernuansa eropa itu dengan kaki kecilnya "aku datang, ibu!"

Teriakan itu disambut senyum lembut oleh seorang wanita yang duduk diam diatas kursi roda. Di pangkuannya terdapat sekotak hadiah yang terbungkus kertas berwarna kuning cerah. Kotak itu tidak begitu besar, namun juga tidak begitu kecil.

Keisuke yang baru saja sampai langsung memeluk kaki si wanita, membuat kekehan keluar dari sana "Kei, jangan berlari – lari di dalam rumah" ujarnya lembut sembari mengusap kepala sang anak.

Si kecil bertaring tersenyum, kemudian perhatiannya tertarik kepada kotak kuning yang ada dipangkuan ibundanya "ibu apa isi kotak itu?" tanyanya sembari menunjuk benda yang di maksud.

Tanpa mengatakan apapun, nyonya Baji memberikan kotak itu. Mengisyaratkan kepada Keisuke untuk segera membukanya, tentu langsung dilakukan karena rasa penasaran. Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat isi dari hadiah sang ibu.

"terima kasih, ibu! Kei suka hadiahnya!" seru Keisuke senang sambil memeluk sebuah bola basket yang masih baru.

Tangan wanita itu bergerak kembali untuk mengusap kepala sang anak, "dengarkan ibu, Kei ..." mata binar keisuke beralih dari bola basketnya ke sang ibu. Menampilkan raut bertanya yang sangat lucu "... kau harus hidup dengan baik walaupun suatu saat ibu pergi meninggalkan mu."

"miliki lah banyak teman baik, tidak perlu menjadi seseorang yang pintar, cukup untuk unggul dalam bakatmu saja. Makanlah yang banyak dan tumbuh besarlah, kemudian temukan seseorang yang bisa menemanimu hingga hari tua. Ibu sangat menyayangi mu, Keisuke."

Kei yang masih kecil tidak begitu paham akan apa yang dikatakan oleh sang ibu, namun dirinya tetap mengangguk dan mengiyakan. Sebab apa yang dikatakan ibunya selalu menjadi hal yang baik baginya.

Walaupun ibunya tidak lagi berbicara, Keisuke tetap mengatakan apa yang ia inginkan untuk masa depannya. Dia ingin ibunya melihat kalau suatu saat dirinya mampu untuk menajadi seseorang yang penting. Memakai jas dan berdiri didepan banyak orang sama seperti ayahnya.

Ditengah itu semua, sebuah panggilan dari luar rumah terdengar "Keisuke!! Ayo main!!" lantang dua suara berbeda yang terdengar begitu familiar di telinga anak ini "ah, itu Jiro dan Miya! Ibu, aku keluar untuk bermain dulu, teman – teman sudah menunggu!"

Lekas saja Baji kecil itu melangkah meninggalkan sang ibu yang masih diam tertunduk, tanpa mengetahui kalau ini adalah terakhir kalinya ia bisa berbicara dengan sang ibu. Terakhir kalinya, Keisuke bisa memanggil ibunya dengan lembut, menceritakan kesehariannya yang menyenangkan, dan mendapatkan usapan lembut yang memabukkan.

Terakhir kalinya Keisuke merasakan kehangatan dan perhatian dari keluarganya.

[Try to Fall in Love]

Baji tersentak begitu merasakan tangan dingin menyentuh punggung tangannya, begitu mata terbuka wajah panik Chifuyu lah yang ada didepannya. Sepertinya manisnya tengah khawatir kepadanya "Baji-san, apa kau baik – baik saja?"

Tuh, baru saja Baji membatinnya. Ia tersenyum sembari memajukan bibirnya untuk menyentuh bibir Chifuyu yang ada tepat didepannya "aku baik – baik saja, Chifuyu, apa kau mengkhawatirkanku?" bisiknya dengan suara yang berat.

Karena rasa terkejutnya, langsung saja Chifuyu menarik tubuh "ah- a, maksudku- itu," ditengah paniknya tiba – tiba sebuah suara datang dari arah pintu ruang tengah "ekhem!"

Try to Fall in Love [BAJI X CHIFUYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang