51. Unexpected

959 82 4
                                    

Wajah Dika yang awalnya berseri karena berperan sebagai pemberi kabar gembira untuk keluarga Nita, kini berubah menjadi raut bingung, kesal dan kecewa. Ia duduk termangu di depan pagar hingga akhirnya diusir oleh petugas keamanan. Dika berjalan tanpa Arah, apakah ia harus kembali ke rumah sakit atau pergi melarikan diri ? ia ragu apakah dia bisa meninggalkan wanita hamil tadi begitu saja. Ia melihat sebuah telepon umum di seberang jalan. Ia menelepon nomor rumahnya.

"Halo, ayah ?" ucapnya begitu tersambung.

"Sepertinya malam ini aku tidak pulang. Aku membantu menjaga temanku melahirkan." ujarnya sambil menyimak balasan dari seberang.

"Ya semua lancar. Tinggal menunggu hasil tes kesehatan saja." jawabnya.

"Baiklah, aku tutup."

Dika memutuskan kembali ke rumah sakit meski membawa kabar tidak bahagia bahkan bisa dibilang buruk. Ia tak tahu harus bilang apa pada Nita. Keluarga yang ia temui tadi termasuk keluarga cukup kaya. Saat ia datang dan menyampaikan bahwa Nita hendak melahirkan, dia diusir oleh kedua orang tua Nita. Mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Nita dan tidak lagi menganggap dia sebagai anaknya. Dika tidak tahu ada apa dibalik semua itu, kini ia harus bertemu Nita untuk mendengarkan penjelasannya.

***

Seminggu Kemudian...

Tangan Dika bergetar menerima lembaran hasil tes kesehatan yang ia pegang. Di depannya tempat ia duduk, ada dua orang HRD perusahaan dan seorang dokter yang menjelaskan hasil tes tersebut. Semua yang dijelaskan oleh dokter telah ia pahami dengan baik namun keputusan HRD dan langkah kedepannya yang akan ia ambil tidak bisa ia putuskan saat ini.

"Kami akan menunggu keputusan anda. Dalam waktu seminggu tolong beri kami jawaban." ucap salah satu HRD.

"Terimakasih. Saya permisi" setelah bersalaman ia keluar dari ruang rekrutasi dengan perasaan shock yang masih ia bawa.

Pikirannya tidak karuan. Banyak hal yang ia pikirkan. Semua rencana untuk masa depan yang ia impikan sirna, luruh seketika. Semuanya hilang, dirinya merasa hancur. Tanpa banyak bicara ia melewati halaman rumah, bahkan tidak menyapa ayah ibunya yang sedang asik memberi makan burung peliharaan disana.

"Bagaimana hasilnya ?" tanya Miranthi begitu melihat Dika datang namun melengos begitu saja.

"Kenapa tuh anak ? kesel gitu mukanya" sahut Adi merasa tidak biasa.

"Mungkin belum rejeki. Biarin aja dulu, nanti kalau udah stabil pasti dia cerita"

"Permisi Aki, Nini, saya nemu ini keselip di bawah pagar. Saya nggak tau punya siapa karena tidak ada nama pengirim dan penerima" ucap satpam sambil menyerahkan sebungkus kertas.

"Makasih ya Ucok" jawab Miranthi sambil menerimanya. Lalu Ucok kembali ke pos.

"Buka aja" ujar Adi penasaran

Miranthi membuka amplop itu. Ada beberapa lembar foto polaroid dan secarik kertas surat. Dibacanya apa yang tertulis disana.

========================================================================

Terimakasih atas bantuannya yang sangat berarti. Saya tidak mungkin bisa membalas semua kebaikan anda. Saya akan selalu mendoakan semoga anda serta keluarga sehat dan bahagia. Ini adalah kenangan dari saya bersama bayi mungil yang pernah anda selamatkan.

Nita Rosela

========================================================================

"Lucuunya... ini dari siapa ya ?" tanya Miranthi.

"Oh mungkin temennya yang waktu itu." Adi teringat hari dimana Dika tidak pulang setelah melakukan cek kesehatan di rumah sakit.

"Temen ?"

"Iya, simpen aja dulu"

Miranthi masuk rumah dengan tak mengalihkan pandangannya dari polaroid. Ia memang sudah memiliki satu cucu perempuan yang masuk usia TK, namun sayang mereka jarang bertemu. Ia berharap Dika segera menikah dan bisa memberinya cucu lain untuk meramaikan rumah besar yang ia tinggali.

<^_^>

Salam dari saya.
Terimakasih buat semua yang masih sabar dan terus mengikuti lanjutan dari kisah ini. Saya sekedar menginfokan kalau bentar lagi cerita ini akan tamat. Rencananya sih akan selesai hingga chapter 60 saja. Jangan kepanjangan takut bosan dan malah jadi genre sinetron 😂.

Baca sampai tamat ya. Dan nggak usah sungkan buat jadi first comment. Ayo share dan ramaikan 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

<^_^>

Sailing With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang