Chapter 12 ☀︎ 3 Tahun kepulanganmu

173 22 0
                                    

"KAK, kamu mau ikut pergi?" tanya Laurencia.

Aku menggeleng, "ga usah, kalian pergi bertiga aja. Aku mau belajar."

Aku merasa kemampuan berhitung ku sedikit menurun akhir-akhir ini. Dari pada harus pergi bersama mama, papa, dan Laurencia, aku memilih untuk belajar saja. Toh, kalau aku ikut pergi, aku juga tidak dianggap ada.

"Ya udah, aku pergi dulu, ya? Kaka yakin, ga mau ikut?" Laurencia terus berdiri di ambang pintu.

"Iyaa. Udah sana pergi, jangan disitu, nanti kamar aku panas."

Laurencia tampak memaksakan senyumannya sebelum akhirnya menghilang dibelakang pintu.

Aku membuka ponselku sejenak, melupakan beberapa latihan soal yang hendak aku kerjakan sebelumnya.

Tanganku dengan lincah membuka ruang obrolan ku dengan Aron yang 98% didominasi dengan chat yang aku kirim. Aron jarang merespon kalau dia rasa tidak penting.

Sebuah notifikasi masuk, menampakkan dirinya di bagian atas layar ponselku.

'3 tahun kepulangan Aron.'

Sebuah senyuman secara tidak sengaja tercipta di wajahku.

Aku menghela nafas dalam saat melihat tanda Aron sudah membaca pesan yang aku kirimkan, namun tidak kunjung membalas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menghela nafas dalam saat melihat tanda Aron sudah membaca pesan yang aku kirimkan, namun tidak kunjung membalas.

Di tengah-tengah pikiranku yang melayang akan alasan kenapa Aron hanya membaca pesanku, seseorang membuka pintu kamarku tanpa permisi.

Itu mama. Wajahnya terlihat tidak bersahabat. Aku jadi khawatir.

"Ke-kenapa, ma? Ada yang bisa Lala bantu?" tanyaku berusaha tenang.

Mama menghela nafas seperti tidak bertenaga untuk marah-marah lagi. "Kamu belajar yang benar, jangan main ponsel terus!"

Aku menunduk, menatapi jari-jari kakiku. Aku lantas mengangguk pelan, dan mama pun keluar kamar tanpa ada kalimat lain yang dia sampaikan.

Belajar terus, aku lelah.

🕊⏳

"Lau, kita harus latihan skrip buat riset lagi, kan?" tanyaku memastikan. Karena sekarang sudah semakin dekat dengan pekan ilmiah, riset.

Laura mengangguk, "memang mau latihan lagi kapan?"

Aku mengendikkan bahu, "ga tau."

"Pulang sekolah aja," usul Laura.

"Sekarang banget? Kalo yang lain ada acara lain gimana?" tanyaku memastikan sekali lagi.

"Ga tau juga. Lalu gitu besok? Pulang sekolah, kita kabarin yang lain dulu lewat group chat."

Aku mengangguk setuju.

Lavender's diaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang