"Sadarlah ada yang selalu menunggumu walau tak diminta untuk menunggu."
~~~
Kelas sudah berakhir kini semua orang berhamburan untuk keluar dan pulang kerumah nya masing-masing, tapi tidak dengan empat sahabat ini. Mereka tidak pulang karena masih ada eskul basket yang harus mereka ikuti.
Aldo, Deo, Sholeh mereka pergi ketoilet untuk mengganti pakaian nya menjadi jersey basket sekolah, sedangkan Zee terdiam termenung didalam kelas seorang diri. Zee sudah diajak oleh mereka tetapi ia menolak katanya mau istirahat sebentar sebelum eskul mulai.
Selesai nya ganti baju Aldo, Deo, Sholeh kembali kekelas dan masih melihat Zee dengan tatapan kosong nya.
"Heh ngelamun aja ganti baju sana, bentar lagi eskul basket mulai" tegur Aldo kepada Zee yang sedang melamun dalam kelas, entah apa yang dipikirkan nya.
"Iya. Lo pada duluan aja ke lapangan entar gue nyusul"
Mereka mengangguk paham "Duluan ya bro" ucap Aldo dan Sholeh berbarengan lalu pergi keluar kelas menuju lapangan basket.
Zee sadar akan satu lagi sahabat nya yang belum beranjak dari tempat nya.
"Loh kok masih disitu gak ikut mereka De?"
Deo tersenyum kepada Zee "Jangan dipikir terus. Gue tau kok apa yang ada pikiran lo sekarang"
"Sok tau lo. Udah ah sana kelapangan"
"Yaudah gue duluan" ucap Deo yang diangguki oleh Zee.
Zee menghembuskan nafas nya kasar berusaha menepis apa yang ada dipikiran nya sekarang ini. Ia bangkit dari kursi lalu melangkahkan kakinya menuju toilet. Lagi dan lagi seakan tubuhnya sedang tidak mau bekerjasama dengannya. Benar-benar sulit rasanya Zee harus mengeluarkan tenaga yang lumayan besar untuk dapat berjalan menuju toilet sekolah yang berada diujung sana.
Sesampai nya Zee di toilet ia kembali termenung sambil menghadap kearah kaca wastafel. Pikiran nya rancu entah lah selama bertahun-tahun ini ia selalu seperti itu.
Drttt... Drttt...
Suara nada dering dari hp Zee membuat lamunan nya seakan menghilang. Ia meraih hp nya disaku celana lalu tertera nama seseorang yaitu Sholeh."Hallo, kenapa?"
"Lama banget lo ganti baju cepatan kelapangan, kasian tuh yang lain pada nunggu lo"
"Iya ah, ini gue udah selesai kok"
"yaudah gue tutup ya"
"Hm.."
Tut... Tut... Tut.. sambungan telpon itu terputus. Zee kemudian bergegas untuk mengganti pakaian nya lalu secepatnya menuju lapangan basket.
***
"Nah itu" ucap Aldo sambil menunjuk kearah siapa yang datang.
"Kok kalian pada duduk? Ayo bangun latihan" ucap Zee yang datang sambil ngos-ngosan karena ia berlari menuju lapangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Waktu [END√]
Подростковая литератураDiawalan cerita tidak ada perasaan diantara kita berdua, tapi seiring waktu takdir kita bertemu mengikuti narasi hidup.