"Aku sudah jatuh cinta sebelum benar-benar mengenalmu."
~~~
"Buat Marsha rasa stroberi dan buat Kak Zee rasa coklat" kemudian Christy memberikan es krim yang ia beli tadi.
"Makasih dek. Habis makan es krim, kita pulang ya?"
"Yah, baru juga sebentar disini" jawab Christy dengan wajah cemberut nya.
"Nah betul tuh, kita juga belum main berempat" sahut Sholeh
"Lain kali aja main nya" ucap nya pada Sholeh. "Nanti Mamih Aya khawatir sama kamu, kalo pulang nya kemalaman. Kapan-kapan kita jalan lagi deh, mau gak?" tanya nya Zee pada Christy.
"Nah kalo itu aku mau kak, nanti kita jalan bareng lagi sama Marsha boleh kan?"
"Iya... yaudah habisin es krim nya"
Mereka berenam menikmati es krim nya masing-masing, sambil bercerita dan bercanda. Sekarang Marsha terlihat sudah tidak canggung lagi, ia sesekali tertawa mendengar candaan dari Zee dan kawan-kawan nya.
Disaat semua saling bercerita Marsha yang tadi duduk bersebelahan dengan Zee kini ia berada berhadapan dengan Zee karena Christy ingin duduk disebelah kakak tersayangnya. Tanpa diduga, mata Marsha seolah tersihir melihat kearah Zee saat memberikan candaan kepada yang lain nya.
Manis.
Lucu.
Candu.
Idaman sekali....
Marsha langsung menyadarkan dirinya sendiri saat pemikiran-pemikiran itu muncul diotaknya. Dengan cepat Marsha mengalihkan pandangannya dari Zee.
"Udah habis?, Ayo kita pulang" ujar Zee yang sudah bersiap untuk beranjak dari tempat itu.
Zee mengernyitkan alis nya karena sahabat nya tidak ada yang bersiap sama sekali untuk pulang.
"Kalian betiga gak pulang?" tanya Zee kepada tiga sahabatnya
"Kami betiga disini dulu dah, masih mau lanjut main" sahut Aldo yang diangguki Sholeh dan Deo
"Oh yaudah, kami balik duluan yaa"
"Kak, Christy sama Marsha pamit pulang dulu ya"
Mereka saling berpamitan ada yang saling memeluk dan ada juga hanya bertos tangan. Setelah berpamitan Zee, Christy, dan juga Marsha mereka keluar dari tempat itu kemudian ketempat parkir dimana mobil Marsha tadi terparkir.
Brakk...
Suara pintu mobil yang tertutup. Mereka bertiga kini sudah didalam mobil, pormasi duduknya sama seperti saat mereka berangkat tadi. Merasa sudah siap semua, Zee menyalakan mesin mobil Marsha lalu melajukan mobil nya menelusuri kota jakarta pada malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Waktu [END√]
Ficção AdolescenteDiawalan cerita tidak ada perasaan diantara kita berdua, tapi seiring waktu takdir kita bertemu mengikuti narasi hidup.