Part 39

950 79 6
                                    

"Bukan malam yang selalu indah, tapi malam yang menjadi kelam."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

"Zee, ada Fiony tuh" ucap Aldo.

"Hah? Dimana?"

"Tuh disamping Coach" tunjuk Aldo.

Dengan cepat Zee melihat kearah tepi lapangan dan benar saja ada Fiony yang sedang mendukung nya.

"Do, bentar gue kesana"

"Heh, Zee lo mau kemana?"

Zee pun tanpa mempedulikan Aldo berlari ketepi lapangan untuk menghampiri Fiony.

"Kok kamu bisa disini? Bukan nya operasi?" tanya Zee pada Fiony.

"Aku mau dukung kamu"

"Zee lo ngapain? Balik kelapangan!" perintah Coach Hendra.

Zee menggeleng "Bentar Coach" ia pun menarik lengan Fiony menjauh ke luar stadion.

Sesampai nya Zee di luar stadion ia melepas kan genggaman terhadap Fiony.

"Kamu ngapain? Operasi nya udah selesai?"

"Aku mau liat kamu tanding"

"Tapi kan hari ini, seharusnya kamu operasi sayang"

"Operasinya aku batalin"

"Hah?" Zee menatap Fiony heran.

"Iya, aku mau liat kamu tanding untuk terakhir kalinya"

"Kamu gak pengen sembuh? Sekarang balik ke rumah sakit, aku anterin"

"Nggak Zee, udah gak bisa. Percuma juga aku operasi, gak bakalan sembuh"

"Saat kayak gini kamu masih aja keras kepala? Tolong ngertiin aku Fiony"

"Pahamin apa Zee? Aku kesini mau dukung kamu, kurang paham apa lagi?"

"Sekali ini aja, ngertiin aku Fiony"

Zee kesal dengan Fiony yang mulai kekeh dengan pilihan nya.

"Fio..."

"Wah ngigo nih. Dek, bangun"

"Ngapain sih tiduran disini, ngadi-ngadi nih"

"Gak dicari emak bapak nya kali ya"

"Ah elah, bangun napa sih"

"Dikira hotel kali ya. Dek, bangun"

Zee mengerjapkan matanya sembari menyesuaikan sinar cahaya yang masuk. Bisa-bisanya dirinya tak sadar bahwa dari semalam tertidur di pemakaman.

"Ada apa ya Mas?" tanya Zee.

"Yeu make tanya, udah pagi nih. Adek sendiri ketiduran disini dari kemaren"

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang