Part 18

1K 101 6
                                    

"Dan perhatian dalam diam adalah hal terbaik yang bisa diberikan."

~~~

Keesokan paginya SMA48 Garuda sedang mengadakan Field trip atau Study Tour bagi kelas 12 IPA maupun 12 IPS dan itu akan diadakan selama 2 hari di salah satu kota yaitu Bogor.

Disaat pembagian bus untuk kelas Fiony hanya ada tersisa 4 bangku yang kosong. Muthe dengan Freya mereka duduk berdua, sedangkan Fiony hanya duduk sendirian karena Jessi ada acara keluarga jadi dia tidak bisa ikut Field trip kali itu. Fiony memilih satu bangku yang berada tepat di samping jendela sembari memasangkan earphonenya tanpa menyalakan musik dan melihat kearah luar jendela bus.

Dibus lainnya yaitu bus kelas Zee mereka sangat ribut berebut tempat duduk. Deo dan Aldo pun mereka memilih untuk duduk berdua, sedangkan Sholeh duduk berdua bersama Zee. Disaat semua telah mendapatkan tempat duduk ternyata ada satu orang lagi perempuan teman sekelasnya yang belum kebagian tempat duduk dengan berbaik hati Zee mempersilahkan perempuan itu duduk dengan Sholeh.

"Terimakasih Zee" ucap perempuan itu lalu diangguki oleh Zee.

Zee menghela nafas nya kemudian melangkahkan kakinya keluar bus serta membawa tas nya untuk menemui guru memberi tahu bahwa ia belum kebagian tempat duduk.

"Permisi, Bu Kinal saya mau tanya apa ada kursi kosong lagi dibus lain? Saya belum kebagian tempat duduk karna bus kelas saya sudah penuh"

Bu Kinal pun mengecek kehadiran siswanya di daftar hadir "Ah ada Zee, di bus kelas 12 IPA 2 ada bangku kosong, karna salah satu muridnya tidak bisa berhadir. Kamu bisa numpang di bus itu"

Zee berpikir sejenak, berarti bus itu kelasnya Fiony. Ia hanya mengangguk mau tidak mau dirinya ikut dibus itu dan berharap ia tidak duduk dengan Fiony.

Saat memasuki bus kelas Fiony semua mata tertuju padanya kecuali Fiony yang masih betah memandang kearah luar jendela. Zee menghela nafas panjang saat tau ia akan duduk bersama Fiony, ia melangkahkan kakinya kemudian menghampiri bangku kosong itu.

Zee pun duduk dikursi itu, ia mulai merasa tidak nyaman saat semua mata murid yang ada di dalam bus itu masih tertuju padanya apalagi para murid perempuan yang sedikit aneh baginya. Zee melirik kearah Fiony yang masih betah memandang kearah luar jendela, apakah dia tidak menyadari bahwa ada seseorang duduk disebelahnya?.

Ide jahil Zee pun muncul dengan tiba-tiba ia menarik earphone yang dipakai Fiony. Fiony pun sontak terkejut kemudian menoleh.

"Zee? Ngapain? Disuruh Papah Gracio lagi?"

"Jangan kepedean, bus kelas gue penuh jadi gue numpang disini"

Fiony hanya mengangguk kemudian merebut kembali earphone nya dari tangan Zee lalu memasang nya kembali.

"Kalo gak punya lagu, gak usah sok-sok an pakai earphone segala"

"Biarin, terserah aku" ketus Fiony 

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang