Part 40

1.1K 84 13
                                    

"Saat kenanganmu muncul bukan tawa yang ku dapat melainkan bendungan air mata yang sudah tak tertahan."

~~~

5 hari setelah kepergian Fiony. Kehidupan Zee semakin buruk. Dirinya terus meracau menyalahkan diri sendiri dan kembali mengonsumsi obat antidepresan di luar dosis.

Bagaimana dengan sekolah Zee?

Asal kalian tau, setiap kali Zee diminta untuk pergi ke sekolah ia terus menolak. Karena Zee merasa percuma jika pergi sekolah, kalo tidak ada Fiony.

Para sahabatnya juga terus berdatangan untuk membujuk Zee dan mengembalikannya seperti semula. Namun, itu semua nihil.

Bahkan, Christy yang notabene adik kesayangan nya saja disuruh pergi dan jangan menemui nya terlebih dahulu.

Gracio dan Shani putus asa mereka mencoba memanggil Psikolog terkenal tapi tidak berhasil juga.

Namun, sampai suatu hari Marsha datang untuk melihat keadaan Zee.

Tok... Tok... Tok...

"Kak Zee, ini aku Marsha"

"Aku permisi masuk ya kak"

Ceklek...

Saat memasuki kamar Zee. Mata Marsha terbelalak melihat Zee hendak menyayat tangan nya menggunakan pecahan kaca.

"Kak Zee!"
Lalu berlari menghampiri.

"Jangan nyakitin diri Kak Zee sendiri"

"Kak Zee gak boleh gini"
Kemudian merebut pecahan kaca itu dari tangan Zee.

Zee kembali terduduk bersimpuh dilantai, tatapan nya kosong. Terlalu banyak air mata yang ia keluarkan.

Mata nya yang sembab, pakaian nya yang lusuh, rambut nya yang tak tertata rapi. Semuanya begitu memilukan. Bukan hanya penampilan, melainkan kamarnya pun ikut berantakan.

"Marsha kesini mau jenguk Kak Zee" sambil mencoba mendekati untuk menenangkan.

Zee diam.

"Jangan gitu lagi ya Kak, Marsha gak mau kalo terjadi apa-apa"

"Kak Zee seneng gak aku kesini?"

"Hmm... Oh iya, Kak Deo, Kak Aldo, Kak Sholeh, Christy katanya kangen sama Kak Zee"

"Eh bukan mereka aja deh tapi semua temen Kak Zee, para cewek penggemar Kakak"

"Mereka semua pengen liat muka Kakak yang ceria kayak dulu. Kak Zee yang selalu punya tingkah jahil dan random"

"Mereka semua pengen ketemu Kak. Katanya pak satpam sekolah Kakak juga udah lama gak nyegat di gerbang"

Zee tetap diam namun ia mendengarkan semua perkataan Marsha.

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang