"Sama-sama saling berjuang tapi Tuhan lah penentu atas semua."
~~~
"Dok... Infeksinya sangat parah" Bobby menatap Gracio yang tampak kalut."Om yakin kamu bisa Fiony..." batin Gracio.
Gracio tau jika Fiony sakit tapi ia tidak tau jika jantungnya sudah semakin parah itu.
Bertahan hidup sampai hari ini dengan kondisi jantung yang sakit sedari lahir tentu saja merupakan perjuangan yang luar biasa.
Bayangkan saja, seberapa keras Fiony menahan sakit yang bahkan sering ia sembunyikan.
Apakah bisa kalian bayangkan?
Rasa sakit yang bisa membuatmu menangis itu benar-benar menyiksa. Batin dan fisiknya begitu tersiksa. Apalagi Fiony harus mengonsumsi obat-obatan sepenjang hidupnya.3 babak sudah dilalui Zee dan hasil point kini menunjukkan SMA48 Garuda lebih unggul daripada SMA Tunggal Jaya.
"Zee ini babak terakhir, ingat kalo lo mau jadi pemain yang profesional. Tinggalin semua pikiran lo dan FOKUS" nasihat dari Coach Hendra.
"Siap Coach"
"Dengerin tuh. FOKUS" bisik Aldo
"Iya ah bawel"
"Haha... Baru kali ini gue liat lo dimarahin Coach Hendra"
Pritt... Pritt.....
Tiup peluit dari wasit menandakan waktu istirahat telah selesai.Tim dari Zee pun beranjak dan mulai membentuk lingkaran ditepi lapangan.
"SMA48...." pimpin Zee.
"PASTI MENANG..."
Mereka pun saling memberikan semangat satu sama lain."Yok bisa gue harus menang dan kasih unjuk piala ini sama Fiony" ucap Zee dengan semangat yang menggebu.
"Semangat..." jawab mereka semua.
Mereka pun kembali ke lapangan untuk bertanding.
"Dok... Kalau terus dipaksakan operasinya akan gagal"
Gracio menengadahkan kepalanya ke atas, mencoba berpikir jernih.
"Kita angkat bagian terinfeksinya dulu"
Namun, bersamaan dengan terangkatnya bagian terinfeksi itu.
"Dok... Pendarahan!"
Degh!!
Jantung Gracio berdegub kencang.
"Suction" perintah Gracio.
Dokter Bobby pun mengambil benda yang terlihat seperti sebuah selang kecil lalu menghisap darah yang kian mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Waktu [END√]
Fiksi RemajaDiawalan cerita tidak ada perasaan diantara kita berdua, tapi seiring waktu takdir kita bertemu mengikuti narasi hidup.