Part 14

1K 100 4
                                    

"Aku tahu aku egois. Biarkan aku tetap dihidupmu. Mari kita lakukan sesuai yang kau inginkan, yang penting aku tetap bersamamu."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Di sebuah toko buku Marsha dan Zee asik melihat-lihat dan mencari buku yang Marsha inginkan. Namun, buku itu tidak ada. Zee tersenyum saat melihat wajah Marsha yang cemberut.

"Kenapa sih? Lucu banget mukanya." gemas Zee sambil mengacak kepala Marsha.

"Aku sedih gak nemu buku yang aku cari Kak."

"Coba kita cari rak di ujung sana, kali aja ada." ucap Zee yang diangguki oleh Marsha.

Zee menggandeng tangan Marsha menuju rak yang berisakan novel-novel bergenre romantis. Saat sampai Zee masih betah menggandeng tangan Marsha, entah lah mungkin takut Marsha hilang.

"Zee?" ucap seseorang dan menepuk bahu Zee.

Zee berbalik "Deo, Kak Sisca?"

Deo memicingkan matanya melihat kearah tangan Zee yang bergandengan dengan Marsha. Zee sadar lalu melepaskan gandengan itu.

"Eh ngapain kalian kesini?" tanya Deo.

"Kak Zee temenin aku cari buku Kak." sahut Marsha.

Deo mengangguk "Eh bentar deh aku mau ngomong sama Zee berdua, gakpapa kan?"

"Iya Kak." jawab Marsha

"Bentar ya sayang." ucap Deo yang diangguki oleh Sisca.

Deo menarik lengan Zee sedikit menjauhi tempat itu. Sisca yang sedari tadi penasaran dengan wanita bersama Zee lalu memperkenalkan dirinya.

Sisca mengulurkan tangan nya "Hai, kita belum kenalan. Nama aku Sisca pacar nya Deo, panggil aja Kak Sisca kayaknya aku lebih tua dari kamu."

Marsha terkesiap lalu membalas uluran itu "Salam kenal, aku Marsha Kak."

Sisca melepaskan jabat tangan nya. "Maaf aku mau tanya, kamu siapa nya Zee?" tanya nya heran kenapa Zee bisa bersama perempuan lain.

"Aku... aku teman nya Kak Zee, emang kenapa ya Kak?"

"Ah gak soalnya kamu sama Zee kelihatan akrab, kirain pacaran." jawab Sisca kemudian mereka berdua saling diam kembali.

Deo sudah menyeret Zee lalu ia hempaskan tangan Zee dengan kasar.

"Lo ngapain pergi sama Marsha? Pake acara gandengan tangan segala lagi."

"Kan udah dibilang gue cuma nemenin dia beli buku, kenapa sih?"

"Bagus, bisa-bisanya lo pergi sedangkan Fiony lagi dirumah sakit. Kalo Fiony liat lo sama Marsha kayak gitu, lo bisa bayangin gak sakit hatinya Fiony"

"Ya bagus lah, jadi Fiony bisa sadar diri"

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang