"Takut membuat mu khawatir tapi aku juga yang menjadi salah atas semuanya."
~~~
Satu bulan berlalu hubungan Zee dan Fiony bisa dikatakan baik-baik saja walau Zee sibuk dengan latihannya setiap hari yang tak kenal waktu dari pagi sampai sore hari.
Hari ini satu hari sebelum besok hari nya Fiony menjalani operasi dan Zee akan melaksanakan pertandingan melawan sekolah lain serta penilaian untuk skill nya.
"Pagi bucin nya aku" sapa Fiony pada Zee yang telah menunggu di ruang tamu.
Zee mengalihkan pandangannya ke arah Fiony lalu tersenyum.
"Udah siap?"
"Seperti yang dilihat aku udah siap"
"Dandan nya lama banget kasian Zee nunggu kelamaan, kalo sekolah gak perlu lah dandan aneh-aneh. Kalo Zee telat gimana?" celoteh Celine.
"Hehe.. Biasa nya Zee juga telat kok Mah kayak yang gak kenal Zee aja"
"Nah kan nyalahin Zee kamu ini jadi calon istri gimana sih?"
"Mamah marah-marah terus ih. Udah ya, yuk Zee berangkat"
Fiony menarik lengan Zee menuju pintu keluar. Zee pun dengan cepat meraih tangan Celine.
"Berangkat dulu ya Tante" ucap Zee sembari menyalimi tangan Celine.
"Hati-hati sayang" Celine mengusap pundak Zee.
"Tangan kamu gede banget kok aku baru nyadar" ucap Fiony saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil.
"Maaf ya akhir-akhir ini aku sibuk"
"Iya sayang aku paham kok. Ngomong-ngomong kamu wangi banget sih, pantes banyak cewek yang suka"
"Masa sih? Kok aku gak ngerasa ya, coba sini peluk"
Zee pun membuka sebelah tangannya untuk membiarkan Fiony memeluk nya dari samping.
"Iya tau wangi banget ini"
"Aku wangi gini biar kamu suka, bukan orang lain"
"Ah masa? Aku suka kamu wangi tapi jangan berlebihan"
Fiony semakin mengeratkan pelukan nya pada Zee. Namun saat kepala nya bersandar di dada Zee, Fiony dapat merasakan detak jantung Zee yang sudah jarang ia dengar.
"Fio.. "
"Hmm?"
"Kata Papah, pulang sekolah kita check up"
Fiony terdiam sejenak.
"Tapi Zee, sakit aku belakangan ini gak kambuh lagi, apa harus? Kan besok aku juga mau operasi emang gak bisa sekalian besok""Iya sayang aku tau, gak kambuh bukan berarti sembuh. Kita check up cuma buat tau kondisi kamu besok udah siap atau belum"
Fiony menghela napas lalu melepaskan pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Waktu [END√]
Novela JuvenilDiawalan cerita tidak ada perasaan diantara kita berdua, tapi seiring waktu takdir kita bertemu mengikuti narasi hidup.