Part 25

983 99 6
                                    

"Jika itu membuat mu bahagia, aku akan mengikhlaskan semuanya untuk mu."

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Pagi itu Fiony berangkat sekolah diantar oleh supir nya. Setelah kejadian malam itu, Fiony selalu berpikir dan menyesali perbuatan nya, sampai tidur pun dirinya tidak bisa tenang.

Setelah mobil Fiony berlalu, ia pun melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah.

Dari kejauhan Fiony melihat Zee yang berjalan berlawanan arah dengannya. Fiony menarik napas panjang, mencoba untuk terlihat baik-baik saja.

Semakin dekat, dan ternyata Zee hanya melewati nya saja tanpa memberi bekal kepadanya. Bahkan Zee melewati tanpa sedikit pun menatap dirinya.

Seperti yang bisa kalian tebak mungkin Zee kembali menjadi seorang yang dingin. Fiony membalikkan tubuhnya, menatap punggung Zee yang kian menjauh dan menghilang dari pandangan nya.

***

Jam istirahat Fiony sedang berada di perpustakaan bersama Gito, sebab Gito memintanya untuk mengajari matematika yang sulit dipahami. 

Di saat ada seseorang di sampingnya Fiony pun masih saja memikirkan Zee, semuanya terasa begitu sulit saat dirinya harus merindukan seseorang yang sangat jauh darinya. Bukan jauh raganya. Tapi hati nya yang terasa begitu jauh dari Zee.

"Aku selalu merindukan nya. Tapi kenapa rasanya hati aku sakit tiap mikirin dia" desis Fiony.

"Kadang hati lebih memilih untuk mencintai rasa yang sakit. Tapi yang perlu kamu tau, Fio. Kalo kamu ngerasa bukan, lepaskan"

Fiony termenung sembari memikirkan setiap kata yang Gito lontarkan.

"Aku udah berusaha untuk lupa, tapi semesta selalu punya cara untuk membuat aku mengingat dia secara tiba-tiba. Apa aku harus ngelepasin dia?"

"Cuma karena sulit, bukan berarti gak mungkin, kan? Kadang kita benci perasaan dimana kita kehilangan seseorang, tapi kadang, kita juga perlu membiarkan orang itu hilang"

"Aku gak tau apa aku bisa ngelakuin itu semua"

"Gak ada hati di dunia ini yang gak pernah merasakan sakit"

"Apa sakit itu bisa sembuh, Git?"

Gito mengangguk kecil "Sakitnya perlahan akan biasa karena waktu. Emang bukan sekarang, tapi nanti, saat kamu mulai merasa terbiasa. Ingat Fio, kalo kamu belum bisa ngerelain dia semesta akan selalu punya cara untuk menjauhkan apa yang semestinya tidak bisa bersama. Kamu mau terus-terusan merasa sakit dan jadi beban buat Zee?"

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang