"Bisa merasakan khawatir pada orang yang tepat, itu sangat menyenangkan."
~~~
"Lo kemana aja dah semaleman? tiba-tiba ngilang, syukur gak gue kunci tuh pintu" ucap Aldo yang sibuk merapihkan rambutnya
"Kan udah dibilang nyari angin" jawab Zee sambil memasang sepatu nya
"Bohong, jelas-jelas lo duduk berdua sama Fiony" celetuk Deo
Zee langsung mendelik kearah Deo, darimana sahabatnya itu tau? bahkan saat dirinya sampai dikamar pun, semalam semua sahabat nya sudah tertidur.
"Woho, ada saingan nya Gito nih" sahut Sholeh
"Apaan dah, orang gue gak sengaja ketemu"
"Gak sengaja ketemu, tapi pegangan tangan" sahut Deo berusaha jujur karena ia melihat semua kejadian kemarin malam bahkan saat Zee menerima tantangan permainan Truth or Dare itu.
"Kiw... kiw semangat bro gue dukung" ucap Sholeh dan Aldo.
"Udah ah kok jadi ngecengin gue sih? Yok ah kita jalan entar ditinggal rombongan lagi" ucap Zee yang kini wajahnya sudah mulai memerah seperti kepiting rebus.
***
Pagi itu para murid akan dibawa mengunjungi Kuntum Farmfield Bogor. Waktu telah menunjukkan pukul 8, Zee dan para sahabatnya segera bergegas untuk turun ke bawah sebelum mendapat teriakan dari Ibu Kinal.
Semua murid telah berkumpul dilapangan dengan berbaris rapi sesuai kelas nya masing-masing sembari menunggu arahan dari Ibu Kinal.
Aldo tak sengaja melihat dua gadis yang berada di kelas Fiony yaitu Muthe dengan baju warna pastel nya dan Freya menggunakan pakaian monokrom nya terlihat sangat cantik dan manis dimata Aldo.
"Anak-anak kalian semua nanti bebas ngapaian aja disana tapi ingat jaga etika dan ucapan kalian, apalagi Zee ibu harap jangan berulah" ucap Bu Kinal yang akan memimpin perjalanan.
"Yah, bu kok saya doang" protes Zee
"Lihat kan anak-anak semua, baru juga dibilangin udah protes"
Semua murid yang tengah berkumpul di lapangan itu tertawa sambil melihat kearah Zee.
"Bukan temen gue" celetuk Aldo
Zee menatap tajam Aldo "Awas aja lo" kecam Zee
"Udah anak-anak sebelum berangkat kita berdoa dulu menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai"
Ditengah khusyuk nya semua orang berdoa meminta keselamatan dan kelancaran didalam perjalanan menuju Kuntum Fieldfarm. Zee malah terus melihat kearah Fiony memperhatikan dari ujung kepala sampai kakinya bahkan ia berusaha memicingkan matanya mengamati barang apa saja yang Fiony bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Waktu [END√]
Dla nastolatkówDiawalan cerita tidak ada perasaan diantara kita berdua, tapi seiring waktu takdir kita bertemu mengikuti narasi hidup.