Part 31

928 92 3
                                    

"Begitu banyak kata ANDAI untuk mengawali setiap penyesalan."

~~~

Zee merasakan sebuah tangan yang menguncang pelan bahunya.

"Bun.... bentar lagi, masih tanggung" gumam nya lalu mencoba kembali tidur.

Zee bingung, kenapa Bunda nya membangunkan pagi sekali padahal sedang libur sekolah.

Lagi dan lagi Zee merasakan sentuhan di bahunya.

"Bun... ayolah hari ini kan libur.."

Tak lama kemudian Zee dapat merasakan ada yang menyentuh pipinya sangat lembut.

"Bun.." gumamnya lalu membuka mata.

Mata Zee membulat sempurna saat mendapatkan Fiony yang kini memperhatikan dari jarak yang lumayan dekat.

Zee mengusap matanya dengan tangan lalu segera mendudukan tubuhnya di kasur.

"Ngapain sih pagi-pagi udah disini? Dianter siapa?"

"Bangunin kamu lah, kan kemarin kamu yang bangunin aku"

"Hah? Tapi hari ini kan libur, ngapain bangun pagi?"

"Aku kangen Zee. Kamu ini di samperin malah kayak gitu "

Tiba-tiba Zee pun memeluk Fiony "Maaf, aku cuma gak biasa aja bangun pagi di hari libur"

"Udah sana mandi, bau tau"

Bukan nya Zee melepaskan pelukan nya namun ia semakin mempererat pelukan nya terhadap Fiony. Fiony yang di peluk pun berusaha untuk melepaskan namun sangat sulit.

"Zee... mandi sana!"

"Bentar aja, biarin kayak gini dulu"

"Nanti bunda kamu masuk terus liat, gimana?"

"Gakpapa, nanti aku yang jelasin"

Mereka berdua pun berdiam diri. Membiarkan cahaya matahari yang mulai masuk melalu celah jendela kamar Zee.

"Udah?" tanya Fiony

"Bentar lagi"

"Lama banget. Kamu enak meluk aku udah mandi, lah aku meluk kamu yang belum mandi" ucap Fiony sambil terkekeh pelan.

"Aku gak tau bisa meluk kamu terus kayak gini atau enggak"

"Maksudnya?"

Zee diam tanpa menjawab apapun.

"Zee?"

"Fio.."

"Hmm..?"

"Fio" desis Zee

"Iya, kenapa Zee?"

"Fiony"

"Apa?"

"Fiony"

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang