"Bukan aku tak percaya, namun senyuman mu kemarin malam masih teringat jelas."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Merasa Gracio sudah cukup tenang Bobby pun membawa nya kembali mendekat ke arah Fiony.
"6 Oktober 2021, puk--" ucapan Bobby pun tertahan.
Tidak tega, sedih, merasa bersalah karna tidak bisa menyelamatkan nyawa Fiony. Bobby menarik napas dalam-dalam.
"6 Oktober 2021, pukul 11.40 pasien Fiony Alveria dinyatakan gagal dalam operasi dan meninggal dunia"
"Sus.. "Gaby mengisyaratkan pada para perawat untuk melepaskan semua selang dari Fiony dan membereskan alat operasi yang di pakai tadi.
Gracio yang tak kuasa pun akhirnya terduduk lemas. Dirinya tak bisa melihat itu semua. Kejadian saat ini persis apa yang ia alami ketika kehilangan putra pertamanya.
"Gab, aku keluar dulu tolong kamu tenangin Gracio"
Gaby pun mengangguk. Sebenarnya Bobby tak enak hati harus bilang apa yang terjadi terhadap orang tua Fiony, namun jika tidak semua akan menjadi rumit.
Tak putus dari doa Mirza dan Celine selalu menunggu kabar anaknya itu.
Brakk...
Mendengar suara pintu terbuka Mirza dan Celine lekas mendekat kearah Bobby.
"Gimana dengan anak saya? Semua lancarkan?" tanya Mirza khawatir.
Bobby diam sembari menatap dua orang tua Fiony secara bergantian. Mulut nya seakan tak mampu untuk bicara.
"Jawab dok?! Anak saya, Fiony" Mirza pun mulai mengguncang pelan tubuh Bobby.
Bobby menghela napas nya pelan. "Maaf Pak, Bu kami sudah melakukan dengan baik namun operasi yang dijalani gagal dan Fiony dinyatakan meninggal dunia"
Degh!!
Orang tua mana yang mendengar kabar anaknya yang meninggal dapat tenang dan biasa saja.
Mirza yang tak percaya pun lalu meraih pakaian Bobby yang masih menggunakan Seragam Scrub.
"Dokter bohong! Gak mungkin, Fiony anak yang kuat!"
"Anak saya gak mungkin pergi!"
"Dokter pasti salah!"
Bobby hanya diam ia tau betapa sakit nya hati kedua orang tua Fiony.
"Pih anak kita... Fiony Pih" Celine pun sudah tak kuasa menahan tangis nya, dunia nya seakan runtuh mendengar kabar buruk itu.
Mirza pun mendorong Bobby kemudian ia masuk begitu saja kedalam ruangan yang diikuti Celine dibelakang nya.