Part 26

979 104 15
                                    

"Romantis yang sesungguhnya ketika seseorang selalu mendoakan yang terbaik untukmu disetiap malamnya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~

Pernyataan dari Fiony membuat semua terkejut bukan main termasuk Zee, apa lagi orang tua Fiony, Mirza dan Celine seakan tak percaya dengan apa yang di katakan oleh anak nya itu.

"Apa maksud kamu, Fiony?" tanya Mirza.

"Fio, udah gak bisa lagi nerusin ini semua. Pih, Mah, Om Gracio, Bunda Shani maaf Fiony pamit"

Fiony kemudian berlalu begitu saja meninggalkan mereka semua. Ia sudah tidak mampu lagi membendung tangisnya yang sedari tadi, dengan cepat ia melangkahkan kakinya menjauhi rumah Zee.

Gracio yang tercengang pun melihat kearah anaknya yang diam tak bergeming sedikit pun.

"Kamu ngapain Zee? Cepet kejar Fiony!" perintah Gracio.

Zee tersadar, ia pun langsung beranjak dari duduk nya pergi menyusul Fiony. Langkah nya seakan berpacu dengan deru nafas nya.

"Fio?!"
"Fio?!"
"Fiony!"

Panggil Zee karena Fiony terus melangkahkan kakinya tanpa henti.

"Kalo aku boleh jujur sama kamu. Aku sayang sama kamu Fio, sampai kapan pun itu" teriak Zee cukup keras.

Mendengar pernyataan itu langkah Fiony terhenti, dirinya terdiam membisu. Apakah ucapan Zee jawaban yang selama ini ia tunggu atau hanya perkataan bohong yang Zee lontarkan untuk mencegah nya pergi.

"Asal kamu tau Fio, kamu itu orang yang paling ku rindu kan setiap malam nya bahkan orang yang--"

"Ekhem... Mas dilihat kalian kan bisa ngobrol nya rada deketan. Gak perlu lah teriak gitu ganggu warga" tegur seorang laki-laki.

Zee terkesiap karna ada yang menegur nya lalu menoleh ke sumber suara tersebut.

"Eh, bang. Iya maaf"

"Bang, Beng, Bong. Gak liat nih gerobak sate, Akang dong"

Ternyata yang menegur Zee adalah pedagang sate yang tidak sengaja lewat di daerah komplek Zee.

"Eh, iya Kang maaf" sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Fiony menghela nafas panjang, karna pikirnya Zee hanya main-main lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Fio, tunggu!" teriak Zee yang sadar Fiony mulai menjauh.

"Di kejar atuh, kok diem aja" ucap akang sate.

Semesta dan Waktu [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang