Perang Dingin

2.6K 117 0
                                        

Ferly POV

Setelah beberapa minggu berlalu hari ini tepat H-1 acara pertunangan Vino. Semuanya jadi makin awkward dan kelihatan banget Perang Dingin antara gue dan Ega.

Mata Luna sudah mengisyaratkan bahwa dia mulai curiga akan something. Mungkin hari ini gue yang harus duluan ngajak dia ke acara itu.

Ega daritadi mandang gue, bersiap buat bersaing lah. Dan gue pura-pura nggak sadar, gue lebih mentingin fokus buat kata-kata yang bakal gue ucapin ke dia buat ke acara Vino.

"Lo berdua kayak suami istri pisah ranjang tau nggak sih. Kenapa coba, hello ini udah jumat besok sabtu dan kita free."ucap Luna berusaha mencairkan suasana.

"Malam ini lo mau ngikut gua?"ucap Ega yang keduluan buka mulut daripada gue. Ahhhhh sial..

"Kemana?"

Andaikan lo tau kemana lo nggal bakalan mau ikut, Lun.

"Ntarlah gue atur pokoknya. Lo pokoknya pantengin aja handphone hari ini."ucapnya dan sekarang pergi gitu aja.

Apa lo udah yakin, Ga? Lo sama-sama tau kalo kita sayang sama Luna dan nggak mau nyakitin dia.

"Gue akhir-akhir ini bertanya-tanya tau gak. Lo berdua kek aneh gitu kenapa sih?"ucap Luna dan menatap gue dari sebrang dengan tajam banget.

"Firasat lo aja."dan gue pergi sebelum Luna makin curiga.

***

17.00

"Eh, Ega Ferly. Luna lagi tidur."ucap Kak Zahra yang udah mau berangkat dinas.

"Ini kak."ucap gue menyodorkan selembar undangan.

"Wait? Vino?"hanya itu reaksi pertama Kak Zahra.

Gue hanya meangguk diam. Gak tau harus jawab apa.

"Jangan bilang lo berdua mau bawa dia kesana."ucap Kak Zahra

"Vino yang minta kak."ucap Ega tanpa fikir panjang.

Lo mikir nggak sih ucapan lo.

"Fer, kenapa Ega bisa kenal sama Vino?"

Sekarang giliran gue yang diselidikin Kak Zahra.

"Vino tunangan sama Kakak gue, Kak."

Hening

"Gue nggak habis fikir. Dulu Bokap lo yang berurusan sama Nyokap gue. Dan sekarang entah Kakak darimananya elo yang rebut pacar adek gue."

Brakk

Cuman bantingan pintu mobil Kak Zahra yang terdengar.

Gue membatu, masih mencerna ucapan Kak Zahra.

"Dulu?"

Hanya satu kata yang mungkin cukup untuk menguak dan mungkin mengorek kebenaran dan semua rahasia yang sudah cukup untuk Ega tutupin.

"Gue satu SD dan SMP sama Luna. Dan hal itu tanpa Luna sadari dia pernah kenal sama gue. Karena Kak Zahra yang nutupin semuanya....."

Dan gue tau arahnya kemana.

"Sebelum elo, bahkan sebelum Vino guelah yang duluan jatuh cinta dengan Luna. Gue adalah cowok yang dulu selalu dia bully, dia mintain makanannya bahkan karena itupula Bokap gue ketemu sama Nyokapnya Luna dan karena Bokap gue tanpa gue tau dulu pernah ada love affair sama Nyokap Luna. Nyokap gue tau hal itu, dia sakit hati dan dia ngebawa gue dan sakit hatinya ke Bandung. Ngebawa gue juga yang sakit hati karena disaat gue baru aja ngumpulin keberanian buat bilang kalo gue suka sama dia gue harus pisah sama dia. Hari dimana hari terakhir gue ketemu dia dirusak dengan datangnya surat dari Vino."ucap Ega panjang lebar.

Sekarang gue tau alasan kuat lo deketin Luna

"Bahkan awalnya gue gak tau bahwa Luna adalah Bunga. Cinta pertama gue sampai gue sendiri ngedengar ceritanya dia."

Tap tap.

Gawat Luna kayaknya udah bangun.

"Gue kabur Luna bangun. Dan gue harap elo berhasil bujuk dia buat besok."

Mungkin kali ini gue harus ngalah untuk menang. Semoga

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang