Mutualisme?

2.6K 123 2
                                    

Ega POV

Gue cuman bisa ngeliat punggung Luna dari belakang yang menghilang perlahan di ambang pintu dan keheningan yang dia tinggalin disini.

Edelweiss

Gue bahkan tak menyadari kehadirannya tadi. Dia hanya termangu dan mematung disana. Dan sekarang dia menatap gue yang mungkin perasaannya mengatakan bahwa gue sedari tadi memperhatikannya. Dan persekian detik dia mendekat.

"Kayaknya usaha gue kesini buat nemuin dia percuma ya?"ucapnya mengeluh.

Yah, dia memang sengaja dirawat di rumah sakit yang sama dengan gue karena menyakinkan tentang Ferly. Apakah benar itu orang yang dia kenal dulu.

"Ingatan lo masih di dia, kan?"ucap gue halus. Takut menyakiti perasaanya dan membuatnya terlalu berfikir.

"Setiap kenangan, Ga."ucapnya

"Gimana? Udah ada pendonor?"ucapan gue membuatnya menoleh ke gue dan menerawang ke luar jendela.

"Susah buat nemuin yang punya golongan darah kek gue, Ga. Kadang gue berfikir buat nyerah aja."

Menyerah kadang menjadi opsi utama buat kami.

"Tapi, itu dulu. Sekarang gue bakalan berusaha hidup agak lama buat ngehapus kesalahan gue ke Ferly."

Gue masih memperhatikan orang yang ada di sebelah gue. Seperti ngeliat diri gue sendiri. Gue juga harus bisa bertahan lebih lama buat ngebayar waktu yang terbuang bersama Luna dulu.

"Lo bisa kan bantu gue, Ga?"ucap Edelweiss dan membalikkan tatapannya ke gue.

"Selama gue bisa sih. Emang apa?"ucap gue.

"Sebelum terlambat dan kita nggak punya waktu. Lo harus jadian sama Luna."ucapnya mantap

Jadian?

Bahkan, hal itu nggak pernah terfikir sedikitpun di otak gue.

" Kita bakalan sama-sama untung juga loh. Gue bisa deket sama Ferly dan lo juga kan?"ucap Edelweiss mantap. Sedikit hasutan yang berhasil membuat gue berfikir.

"Lagian kita juga gak pernah tau sampai kapan kita bertahan, Ga. Atau lebih tepatnya gue bertahan."ucapnya lagi.

"Dan gue juga bakal sukarela ngeberikan benda yang selama ini lo inginkan....."

Negosiasi itu terus berlanjut hingga dengan mudahnya gue mengangguk setuju dan sedikit membuat beberapa harapan muncul tentang umur yang panjang dan waktu yang akan dia habiskan dengan Luna.

Luna.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang