Mungkin kalau dulu gue belum dipatah sama Luna gue bakal ngejar dia. Kalau dia nggak egois dan bisa nentuin milih siapa. Dan kalo aja dia bisa lebih dewasa ngehadepin gue dan Ega tanpa nyakitin gue segininya.
"Hmmm..."Edelweiss berdeham dan mungkin mulai sadar kalau gue ngegendong dia.
Gue tatap dia lekat-lekat yang masih dalam keadaan setengah sadar.
"Eh, kok gue lu gendong?"ucapnya dan mulai deh berontak tuh. Gue berusaha buat megangin dia dan ngeletakin tubuh mungilnya dia ke kasur.
"Lo tuh kebiasaan dimana aja tidur."ucap gue yang langsung membuatnya bungkam.
Kaku dan kelu. Edelweiss cuman diam dan jatuh dalam lamunannya sendiri. Gue jadi bingung sendiri dan masih dalam keadaan berdiri dan melongo.
Sekarang dia bangkit dan tangannya menuju ke salah satu laci di toletnya dia. Melangkah dengan wajah tertunduk dan memberikan gue secarik amplop.
"Apaan?"ucap gue bingung dan ngelihat cover depannya yang bertuliskan dari rumah sakit dimana dia dirawat kemarin.
Dia cuman diam dan gue yang sedikit geram ngebuka amplopnya perlahan. Satu persatu baris gue baca tapi dari sekian tabel hanya ada satu kalimat yang bikin gue tercengang.
"Maksudnya apaan, Del? Kenapa lo kasih ini ke gue? Ini maksudnya apaan?"ucap gue dan ngelempar amplop itu ke lantai. Gue nggak habis fikir dan terduduk di kasur.
Tanpa gue sadarin gue udah ngebuat Edelweiss nangis. Badannya bergetar dan setelah sekian lama kali ini gue harus ngeliat dia serapuh ini lagi. Gue berdiri dan segera meluk dia. Tangisnya semakin menjadi-jadi dan gue mengelus kepalanya.
Sialan, gue selalu kalah sama tangisan cewek.
"Gu, gue nggak tau harus bilang ke siapa lagi, Fer."suaranya yg sanyup itu masih bisa ditangkap telinga. Gue miris jadinya.
"Gue jauh-jauh kesini karena gue tau cuman elo yang bisa bantu gue. Gue cuman mau nagih janji elo yang dulu. Apa boleh kalo sekarang gue nagihnya?"ucap Edelweiss dengan nada pasrah. Gue cuman diem dan nggak bisa ngeiyain sekarang.
"Lo mau kan nungguin gue selesai UN? Lulus SMA? Nanti bareng-bareng kita tinggalin Indonesia."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Storie d'amoreSemua orang pasti punya yang namanya teman dekat, sahabat, saudara bahkan orang yang disayang. Di cerita yang kedua ini hanya sebagian kecil dari permasalahan remaja. Hanya cerita tentang cinta yang terungkap dan hanya menjadi sahabat tanpa berusaha...
