Benang Merah

2.6K 131 1
                                    

Ega POV

Rencananya malam ini gue mau kerumah Luna. Yah sekarang gue udah di halamannya dia dan langkah gue kehenti saat gue ngeliat motornya Ferly.

Krekk

Pintu depan terbuka dan Ferly udah keluar bersiap pengen go. Tapi seseorang menghentikan nya dari belakang.

Vino??

Gue yang kaget ngeliat Vino langsung berlari kesana.

"Lo ngapain disini?"ucap gue yang setengah teriak.

"Wait! Lo kenal sama dia?"Ferly nggak kalah terkejutnya.

"Gue kesini baik-baik mending kita ngobrol di cafe deket sini."ucap Vino yang sekarang udah calm banget.

***

"Lucu ya. Ega kenal sama lo dan gue kenal sama dia."ucap Vino tertawa sinis.

"Yah, dan terkait dengan 1 orang cewek."ucap Ferly

1? Nggak mungkin yang dimaksud..

"Ga, lo pasti tau kan maksudnya?"

Sialan ! Kenapa gue baru sadar sekarang.

"Gue cuman berharap lo jangan kecewain kakak gue lagi. Atau lo bakalan mati ditangan gue."ucap gue yang udah siap nonjok dia.

"Wowoooo.. Ini ada apa sebenarnya. Explain to me please."ucap Ferly

Ahh gue lupa ada Ferly

"Sebenarnya Lyra kakaknya Ega lah calon tunangan gue. Dulu kami sempat putus dan itu karena gue balik ke Indonesia. Do you remember,Fer? Hari dimana lo nonjok gue."

Suasana jadi agak tegang.

"Gue awalnya berniat buat balik ke Indonesia dan balik ke Luna. Karena diantara Lyra hanyalah bayangan Luna yang gue liat. Tapi, hari dimana gue janjian sama Luna adalah hari dimana Lyra mencoba bunuh diri."

"Dan hari dimana gue ngejenguk kakak gue dan kabur dari Indonesia buat ngejemput dia."ucap gue ngelanjutin.

Ferly hanya ternganga dan termenung. Mungkin ini diluar ekspektasinya.

"Dan lo mau balik lagi sama Luna gitu? Nggak bakalan gue biarin !"ucap Ferly dengan rahang mengeras.

Gue baru sadar sebesar ini cintanya dia ke Luna.

"Gue cuman pengen ngundang dia ke acara tunangan gue. Agar gue dan Lyra tenang. Dan begitu juga elo,Ga."ucap Vino

"Gue bakalan ikhlas sama Lyra dan bahagiain dia asal lo bisa bawa Luna ngeliat pertunangan gue. Agar dia bakalan ingat rasa sakitnya. Begitupun juga gue. Agar gue ingat gue udah ngelepas dia buat elo, ataupun elo. Karena gue tau,Ga. Luna ngingetin lo sama Lyra juga kan?"

Karena ucapan Vino kini Ferly natap gue tajam banget.

"Gue cuman nggak habis fikir. Jadi Lyra itu kakak lo kan?"ucap Ferly bingung.

"Tiri."singkat dan padat

Bahkan entah kenapa sampai sekarang gue masih nggak nerima dia adalah kakak tiri gue. Karena walaupun tanpa mereka ketahui Lyra hanya ngingatin gue sama Luna bukan sebaliknya. Karena gue yang duluan ketemu Luna dan jatuh cinta.

"Baiklah, gue bakalan bawa dia. Tapi dengan satu syarat."ucap gue

"Ferly lo harus ada di samping dia saat gue nggak ada karena mungkin gue bakalan ngedampingin Lyra di panggung pas acara buat ngelepasin Lyra untuk lo Vin."ucap gue teguh.

Pertanyaannya hanyalah. Apakah kami semua siap menanggung sakitnya?

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang