Untold Story

4.7K 190 0
                                    

Lets talk about Vino

***

Juni 2011

Pesta merayakan kelulusan Generasi 33 SMP dan SMA Borneo.

"Congrats Honey." Ucap Luna yang sudah berpakaian elegan dan sangat cantik. Dia memberikan selamat kepada Pacarnya, tidak lain adalah Vino.

"Lun, I must say something to you. Maybe not here." Ucap Vino dan membawa Luna jauh dari malam graduation itu.

Kini mereka sudah berada di balkon hotel yang hanya ada mereka berdua.

"Gue lanjutin study ke London. You can visit me and ur grandma on there." Hanya itu yang bisa diucapkan Vino pada Luna.

Luna tertegun dan menatap tangan Vino yang menggenggam erat tangannya.

"Mungkin ini malam terakhir gue ketemu elo. But, I'll never say goodbye. Cause, goodbye mean forgetting right? Thats quote of our faborite movie."Vino memutar kembali semua yang udah mereka lalui.

Mereka sudah terbiasa berdua dan bersama. Sudah terbiasa untuk saling mengisi dan apakah mungkin memisahkan mereka hanya karena jarak?

"Can u stay here? For me"hanya itu yang bisa diucapkan Luna. Sisanya hanyalah airmata yang mengungkapkan. Riaaan Luna kini sedikit demi sedikit mulai luntur karena tangisannya. Bahkan isakannya pun sedikit demi sedikit terdengar.

"Jangan nangis" Vino mengusap airmatanya. "I have something to you"ucapnya lagi dan mengambil sebuah kotak dari kantung celananya.

"Luna itu Bulan kan? And I always want to be a star and always around you."ucapnya dan membuka kotak yang berisikan 2 cincin.

"Gue bakalan makai yang cincin motif bulan dan elo yang bintang. Anggap aja malam ini kita tunangan oke?"ucap Vino yakin dan menyamtkan cincin itu ke jari manisnya Luna.

And then, They kissing on moonlight.

Setelah itu Vino memang berangkat dan pergi ke London meninggalkan Luna.

Hingga Luna pun pergi ke Jakarta untuk pindah dan menemani Bundanya untuk berobat karena ditempat asalnya tak ada yang bisa menangani.

Selama beberapa bulan semakin terasa hilangnya jejak Vino karena dia benar-benar tak pernah menghubungi Luna. Bahkan saat Bunda meninggal orang tuanya Vino datang namun dia tak ada. Dan disinilah kekecewaan Luna memuncak dan dia memutuskan untuk membuang jauh bayang Vino hingga saat libur kenaikan kelas Vino datang lagi.

"Ngapain datang lagi?"ucap Luna dingin. Kini mereka berada di taman dimana mereka slalu menghabiskan waktu bersama.

"Gue cuman mau pamit. Gue dijodohin sama orang London dan mungkin gue nggak bakalan balik ke Indonesia."ucap Vino datar tanpa ada rasa bersalah

"Now, you can say goodbye to me. Right?"ucap Luna berusaha tegar.

Gue udah cukup banyak nangisin Vino.

"Thank you for everything. Someday maybe you'll know why I'm being like this. I hope you'll find someone better than me"

Dan saat itu Vino hanya pergi tanpa berpaling. Dan langit pun menangis bersama dengan Luna yang menahan sakit dalam isakan tangis.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang