Awkward

3.3K 145 6
                                    

Hari pertama sekolah tanpa Ega. Dan sekarang gue cuman berduaan sama Ferly dengan suasanan yang awkward.

"Ega masuk rumah sakit."ucap gue dan menyeruput minuman dingin di depan gue.

Ferly cuman ngangguk dan masih sibuk dengan gadget nya.

"Lo temenin gue nengokin dia yah."ucap gue semanis mungkin. Dan hanya dibalas anggukan oleh Ferly.

Ah ini orang kenapa sih. Bikin bete nih.

"Lo kalo gitu terus gue bete."ucap gue blak-blakan.

"Gue lagi serius browsing. Sorry."ucapnya dan sekarang ngelihat ke arah gue.

"Soal malming kemarin.."ucapku mulai mengungkit kejadian itu.

"Udah nggak papa. Gue bukan pertama kali nya kan lo tolak?"ucapnya blak-blakan sekarang.

Bukan pertama kalinya?

"Jangan berubah ya."ucap gue dan tersenyum.

Karena ucapan gue tadi Ferly berdiri dari kursi dan sekarang cuman ngelus rambut gue.

"Enggak, nyet. Nggak ada yang bakalan berubah."ucapnya dan tersenyum.

"Udah selesaikan? Yuks cuss ke rs. Kita singgah di pasar beliin makanan buat Ega."

Ferly berdiri dan memunggungiku di belakang. Entah kenapa aku seketika membayangkan sakit yang dia rasain karena perasaannya ke gue.

***

Tok tok tok

"Masuk."ucap Mama Ega dari dalam.

Mama Ega pun sumringah melihat kami yang datang. Dia baru saja selesai menyuapi Ega. 

"Siang, Tan."ucapku ramah.

Dari segi manapun kelihatan kalau Nyokapnya Ega itu capek parah.

"Tante, kalo mau istirahat dan pulang bisa kok. Kami berdua bisa gantiin."

Pernyataan Ega membuat gue berpaling. Ternyata, dia yang lebih peka dan ngerti.

"Makasih ya sayang. Padahal tadi tante udah minta bantuannya temen Ega yang datang jauh-jauh dari Bandung. Tapi, nggak papa lah. Sekalian aja kalian bisa akrab."ucap Nyokap Ega dan siap pergi menjinjing tas bahu nya.

"Iya, Tan. Hati-hati ya."ucapku dan kini punggung Nyokapnya Ega menghilang dari balik pintu.

"Mendingan?"ucapku yang sekarang udah ngedeketin Ega yang masih terkukai lemas di kasur.

"Huuh. Eh Fer.."ucapnya agak menengok ke belakang dan menyapa Ferly.

Astaga gue kok kayak nggak nyadar ada Ferly sama gue yah dari tadi.

"Get well really soon, bro."ucap Ferly yang sekarang juga mendekat ke Ega yang otomatia ngedekat ke gue.

"Ga, ini obat lo udah gue...."ucap seseorang yang nyelonong aja dari balik pintu.

Cewek cantik tapi pakek kupluk.

Si cewek membeku do tempat waktu liat Ferly, begitu juga Ferly.

"Lo berdua udah saling kenal?" Ucap Ega yang sedikit bingung.

Mereka berdua mengangguk dan tertawa.

"Dunia emang sempit yah, Del."ucap Ferly dan tertawa bersama cewek itu.

Ega pun tersenyum ngeliatnya. Dan hanya gue yang nggak tau ada apa diantara mereka.

"Eh iya Lun. Kenalin dia Edelweiss, sepupu gue. Lo inget dia?"ucap Ega dari tempat dia berbaring.

Dia pun nyamperin gue dan menjabat tangan gue lembut. Cantik.

"Emang kita pernah ketemu ya?"ucap gue yang rada bingung.

"Gue dateng dia udah pulang kali, Ga. Eh iya gue temen Ega di Bandung dan mantan Ferly dulu." Ucapnya dan hanya tersenyum.

Dunia emang beneran sempit. Gue cuman mangut denger kata "mantan"

Kok gue jadi nggak rela gini sih ni cewek ada diantara kami.

Arghh gue lebih nggak rela kalo dia deket lagi sama Ferly. Trus gue?

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang