QUARTERION, 100 TAHUN YANG LALU
"Kau harus segera mengambil keputusan, Lord Morgenstern. Nasib Quarterion ada di tanganmu. Ratu Eleanor telah mengeluarkan maklumatnya. Dengan kekuatan sihirnya, dia bisa menghancurkan seluruh Quarterion dalam sekejap!" Seru Lord Middleton, penguasa dari Kerajaan Asterion.
"Lord Middleton benar, Lord Morgenstern. Anda harus membuat keputusan. Bukankah terlalu lama jika menunggu ramalan terwujud?" Sahut Lord Charlevine, penguasa dari kerajaan Fontarion.
"Aku mengerti akan kegelisahan kalian, para penguasa. Tetapi, ramalan yang dimaksud berasal dari keluargaku, dan aku ingin melindungi mereka. Aku akan membuat keputusan, sebagai penguasa tertinggi di dunia Quarterion, aku memutuskan kita akan menyerang Ratu Eleanor dan menyelamatkan para pewaris!" Seru Lord Morgenstern, penguasa dari kerajaan Vortherion yang sedari tadi diam menyaksikan perdebatan ketiga penguasa di hadapannya sekarang.
"Jadi, maksudmu, para pewaris kita tidak akan berperang?" Tanya Lord Remington, penguasa dari kerajaan Thaerion.
"Ya, itu benar," jawab Lord Morgenstern.
"Bukankah sudah menjadi tradisi bahwa para pewaris akan mengikuti perang?" Protes Lord Charlevine.
"Apa kau ingin membahayakan nyawa para pewarismu, Lord Charlevine?" Tanya Lord Middleton. "Kau tahu, kalau misalnya kita kalah, maka para pewarislah yang akan melanjutkan perjuangan kita," lanjutnya lagi.
"Baik, kalau tidak ada lagi, kapan kita mulai menyerang Ratu Eleanor, Lord Morgenstern?" Tanya Lord Remington.
"Secepat yang kita bisa," jawab Lord Morgenstern yakin. Ketiga penguasa lainnya mengangguk dan meninggalkan ruang rapat.
---
Tibalah hari penyerangan itu. Seluruh prajurit gabungan dari dunia Quarterion pun bersama-sama menghimpun kekuatan untuk mengalahkan Ratu Eleanor Athreon, sang penyihir jahat penguasa dunia Iceland. Dia berambisi menaklukan dunia Quarterion yang merupakan dunia terluas.
"Serang!!!" Teriak sang jenderal kepada pasukannya. Para pasukan itu menyerang, meskipun mereka tahu bahwa mereka kalah dalan jumlah dan bukan ahli sihir yang hebat seperti kebanyakan penduduk Iceland, mereka masih melihat setitik harapan dibalik ini semua.
Tak hanya pasukan gabungan Quarterion yang menyerang, pasukan Iceland juga. Para Raja dunia Quarterion ikut maju bersama rakyatnya, begitu juga dengan Ratu Eleanor. Mereka membunuh para penyerang handal Iceland, luka-luka di sekujur tubuh mereka tak lagi mereka hiraukan. Tapi, betapa kerasnya mereka mencoba, mereka tetap tidak bisa melukai Ratu Eleanor sedikitpun. Ketika mereka semua lengah karena kehabisan tenaga, Ratu Eleanor segera membaca mantra. Sebuah pedang tak kasat mata menghujam jantung keempat raja tersebut, membuat mereka meregang nyawa dengan sangat mengenaskan di hadapan Ratu Eleanor. Semua prajurit Quarterion pun meletakkan senjata mereka, begitu melihat para pemimpin mereka sudah terbujur kaku tak bernyawa.
Dengan sangat tiba-tiba Ratu Eleanor mengucapkan mantra, dan sesudahnya hawa dingin menyelimuti Quarterion, kegelapan perlahan merayap masuk ke dalamnya. Sungai-sungai berubah menjadi es, para prajurit yang tersisa meringkuk kedinginan. Dengan anggun Ratu Eleanor berjalan ke tengah-tengah kerumunan, kemudian menyampaikan sesuatu dengan suara yang menggelegar.
"Aku, Eleanor Athreon, pemimpin dari dunia Iceland, mengutuk dunia Quarterion ke dalam kegelapan dan musim dingin yang tak berkesudahan. Tidak akan ada yang bisa menghentikannya, dan dengan ini secara resmi aku mengumumkan, bahwa akulah penguasa baru dunia Quarterion. Keempat kerajaan lain harus tunduk pada kekuasaanku. Dan mulai detik ini juga Quarterion berada di bawah kekuasaan Iceland!"
Semua prajurit Ratu Eleanor membungkuk ke arahnya, kemudian meninggalkan prajurit Quarterion yang masih meringkuk kedinginan.
Semua adalah awalnya. Mereka hanya bisa menunggu penyelamat datang untuk menyelamatkan mereka.
Penyelamat itu adalah Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern.
---
Hai, semuanya!
Akhirnya ceritaku yang ini bisa diposting juga, setelah The 100 sama Reincarnation habis. Tapi, karena ide udah keluar duluan, jadi, publish aja sekarang. Jadi, jangan kaget, ya kalo sementara bakal di on hold (hihihi...)
Omong-omong, prolognya gimana?
Please vote and comment!
Love,
Marinka
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness and The Snow
Fantasy~Book One of The Darkness and The Snow~ Ketika dunia Quarterion diselimuti oleh kegelapan dan musim dingin yang mencekam, ramalan menyebutkan bahwa dua anak kembar yang bernama Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern akan menyelamatkan dunia...