DESA PARA HEALER
"Sesuatu... yang menarik rohmu, Carol?"
"Benar sekali. Apakah itu?"
"Aku tidak tahu, tapi yang jelas, aku tahu seseorang yang bisa membantumu," kata Mrs. Flynn sambil menarik tangan Carol untuk mengikutinya.
Setelah berjalan jauh ke ujung desa healer, mereka sampai di sebuah rumah tua. Pintunya terbuka, dan tidak ada siapa-siapa di sana. Mrs. Flynn mulai melangkah masuk ke dalam, diikuti oleh Caroline.
"Damian? Apa kau di dalam? Damian?" Panggil Mrs. Flynn dengan suara keras.
"Tak lama kemudian, orang yang dipanggil Damian itu muncul dan menampakkan dirinya. Dia membungkuk ke arah Mrs. Flynn dan melihat bingung ke arah Caroline.
"Mrs. Flynn! Sungguh suatu kehormatan Anda mau datang jauh-jauh ke sini. Dan, siapa nona cantik ini?" Tanya Damian sambil memberi salam.
"Ah, dia Caroline Fray, putri dari bangsawan Fray dari kerajaan Vortherion." Jelas Mrs. Flynn.
"Bangsawan Fray? Setahuku dia hanya punya satu anak bernama Michael." Kata Damian bingung. "Dan dia sama sekali tidak mirip dengan Duke Fray dan Duchess Fray." Lanjutnya lagi sambil meneliti Caroline dari atas ke bawah.
"Aku putri tiri. Dan Duchess Fray telah lama meninggal," jelas Caroline.
"Benarkah? Sayang sekali. Jadi, di mana Michael?"
"Dia sudah pergi. Aku sangat membencinya." Jawab Caroline acuh.
"Yah, sekarang aku tahu. Dan kau, Caroline, kau ingin tahu siapa yang menarik rohmu hingga kau bisa mati suri?"
Caroline menatap Damian tak suka, sebelum akhirnya menjawab, "Katakan siapa."
"Duchess Jocelyn Fray. Yang artinya, ibu dari saudara tirimu, Michael Fray." Jawab Damian.
"Benarkah? Dan apa tujuannya menarik rohku?"
"Dia ingin mengatakan sesuatu padamu. Tapi, karena kau sangat keras kepala, akhirnya dia menyampaikannya melalui perantaraanku." Kata Damian.
"Memang Duchess Fray ingin mengatakan apa?"
"Dia mau bilang, walaupun putranya telah mengatakan hal seperti itu padamu, tapi kau jangan membencinya. Dia mengatakan hal itu hanya karena belum bisa menerima ibumu menjadi pengganti Duchess Fray, walaupun ibumu tidak bisa mendapatkan gelar itu. Dia bilang, kau tetap putri Duke Fray, tidak peduli hanya sebatas putri tiri atau tidak. Dan dia mohon agar kau memaafkan putranya," jelas Damian.
"Apa kau serius, Damian?" Tanya Caroline ragu.
"Ya."
"Kalau begitu," kata Caroline sambil menghela nafas, "aku akan menyusul mereka. Aku akan meminta maaf pada mereka karena bertindak begitu egois." Tekadnya.
"Oh, benarkah? Kalau begitu, aku akan membantumu berteleportasi ke sana. Tapi, ada satu syarat."
"Apa itu?"
"Kau harus belajar sihir, Caroline. Mereka semua sudah mempelajari dasarnya, dan mungkin ini akan memakan waktu lama. Aku tidak bisa jamin kapan kau bisa mempraktekkan sihir itu, yang jelas kau harus punya dasar dalam ilmu sihir. Bagaimana?"
"Baiklah." Jawab Caroline mantap.
"Bagus. Datanglah ke sini setiap malam, jangan sampai ketahuan. Mengerti?" Jelas Damian.
"Ya, aku mengerti."
~~~~~~*~~~~~~
NEGERI QUARTERION, KERAJAAN FONTARION
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness and The Snow
Fantasy~Book One of The Darkness and The Snow~ Ketika dunia Quarterion diselimuti oleh kegelapan dan musim dingin yang mencekam, ramalan menyebutkan bahwa dua anak kembar yang bernama Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern akan menyelamatkan dunia...