NEGERI QUARTERION, KERAJAAN FONTARION
Sudah tiga hari Marceline dan teman-temannya berlatih sihir penyembuhan, dan kini mereka mulai berhasil berkat bantuan Gretel dan Claire.
"Pada akhirnya, kita bisa melakukannya!" Seru Marceline semangat.
"Baguslah. Sekarang, aku akan mengajari kalian membuat ramuan dari tanaman obat-obatan." Kata Gretel.
Dia mulai mengambil beberapa helai daun, mencucinya, lalu menumbuknya halus. Setelah jadi, Gretel menunjukkannya kepada mereka.
"Ini adalah salep. Salep ini berfungsi untuk menyembuhkan luka walau hanya sementara. Memang tidak seakurat yang menggunakan energi alam, tetapi praktis dibawa kemana-mana." Jelasnya.
"Oh, ini seperti yang dibuat Karen, ya?" Tanya Madelaine.
"Benar." Jawab Gretel.
"Apa hanya ini dedaunan yang digunakan untuk menjadi salep?" Tanya Thomas.
"Tidak, kalau salep yang kubuat tadi untuk mengobati luka biasa. Lain jenis lukanya, lain lagi daun yang digunakan," jawab Gretel.
Mereka juga mencoba mempraktekkan seperti yang dilakukan Gretel tadi. Tiba-tiba, mereka mendengar suara sesuatu jatuh.
"Hei, siapa di sana?" Teriak Christian. Namun, sebelum mereka menangkapnya, orang itu sudah kabur duluan. Christian menghela nafas frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
"Sial! Kita tidak mendapatkannya!" Teriaknya.
"Bagaimana ini? Kalau kita dilaporkan kepada Lady Charlevine, kita akan-"
"Stop, Maddie! Tidak bisakah kau lihat keadaan! Kalau kau panik, malah akan menambah kekacauan! Jadi, diamlah!" Bentak Marceline.
"Apa boleh buat. Besok pagi, kita harus segera bersiap untuk hukuman. Apalagi mereka punya bukti cukup untuk menjatuhkan tuduhan pada kita." Kata Michael lirih.
"Tidak akan ada yang menangkap kita. Semua akan baik-baik saja." Hibur Marceline.
"Baik-baik saja? Akulah pengacaunya! Kalau saja aku tidak mengusulkan untuk belajar sihir penyembuhan, tidak akan begini jadinya!" Teriak Gretel sedih, air matanya mengalir deras.
"Ssshhh, tenanglah! Jangan menangis! Kau tidak salah, Gretel." Bujuk Claire, tetapi tangis Gretel semakin keras.
"Lebih baik kita segera keluar dari ruangan ini." Usul Thomas. Mereka pun segera berjalan keluar dari ruangan itu.
Di tempat lain, Paul dan putrinya, Karen, bersembunyi di balik semak-semak sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Kita akan menyingkirkan mereka, Dad," desis Karen.
"Huh, gara-gara kecerobohanmu, kita hampir saja ketahuan. Apa semua buktinya terkumpul?"
"Sudah, Dad."
"Bagus. Ayo, kita harus segera melapor pada Lady," kata Paul sambil bergegas pergi dari semak-semak itu.
~~~~~~*~~~~~~
"Bagaimana hasil pencarian kalian?" Tanya si Jubah Hitam.
"Sudah, My Lady. Kami menemukan bukti yang dapat membuktikan kalau Claire Wormwood adalah seorang warlock. Dan, setelah itu, kita bisa mempengaruhi seisi istana." Jelas Paul.
"Tidak perlu, Paul." Kata si Jubah Hitam.
"Kenapa, My Lady?" Tanya Paul heran.
"Bagaimana kalau kita menculik putri ramalan dari penjara kerajaan Fontarion? Pasti akan sangat menggemparkan, bukan?" Usul si Jubah Hitam sambil menyeringai licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness and The Snow
Fantasy~Book One of The Darkness and The Snow~ Ketika dunia Quarterion diselimuti oleh kegelapan dan musim dingin yang mencekam, ramalan menyebutkan bahwa dua anak kembar yang bernama Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern akan menyelamatkan dunia...