NEGERI GOLDEN WORLD, KERAJAAN FALLEN ANGELS
"Your Majesty, ada surat!" Teriak pembawa surat negeri Golden World.
"Surat dari siapa?" Tanya Ratu Valerina.
"Surat ini dari negeri Iceland, My Lady," jawab si pembawa surat.
"Kalau begitu, bacakan." Perintah Ratu Valerina. Si pembawa surat membuka gulungan perkamen itu, lalu mulai membacakannya secara lantang di hadapan Ratu Valerina.
"Aku, Ratu Eleanor Athreon dari negeri Iceland, menyatakan bahwa aku mendeklarasikan perang antara negeri Iceland dengan negeri Quarterion, juga negeri Golden World. Perang akan dimulai dalam waktu kurang lebih setengah tahun. Jadi, persiapkan diri kalian. Jika pihak negeri Iceland menang, maka kami bebas melakukan apa saja kepada anak-anak ramalan. Jika pihak negeri Quarterion ataupun Golden World yang menang, maka kami bersedia angkat kaki dari kedua negeri itu, dan menghapuskan musim dingin dan kegelapan di dua negeri itu."
Ratu Valerina memasang ekspresi datar. Dia tidak terlihat terkejut sama sekali. Sepertinya, dia sudah menduga kalau hal ini akan terjadi.
"Kalau begitu, tunggu apalagi? Itu bukan, yang mereka harapkan? Panggil Perdana Menteri, Jenderal Tertinggi, dan Menteri Pertahanan. Aku akan berdiskusi dengan mereka." Titah Ratu Valerina pada si pembawa surat.
"Baik, Your Majesty," jawab si pembawa surat sambil membungkuk hormat.
~~~~~~*~~~~~~
"Ada apa Your Highness memanggil kami?" Tanya Perdana Menteri sopan.
"Seperti yang kalian tahu, aku telah menerima surat dari negeri Iceland. Isinya adalah, Ratu Eleanor dari negeri Iceland telah mendeklarasikan perang bagi negeri kita, juga negeri Quarterion. Jadi, tujuanku memanggil kalian kemari adalah untuk membicarakan strategi perang yang akan dimulai beberapa bulan lagi." Jelas Ratu Valerina.
"Secepat ini?" Kata Jenderal Tertinggi tidak percaya. "Apa yang wanita itu pikirkan hingga bisa-bisanya dia mendeklarasikan perang seperti ini?" Lanjutnya.
"Aku berpendapat sama sepertimu, Jenderal, mereka sudah sangat keterlaluan," kata Menteri Pertahanan setuju.
"Aku disini untuk membicarakan ini. Dan, aku punya satu strategi yang mungkin kalian semua tidak akan menyetujuinya," kata Ratu Valerina.
"Apa itu, My Lady?" Tanya Jenderal Tertinggi.
"Bagaimana kalau kita," Ratu Valerina mengambil nafas sejenak, "bekerjasama dengan negeri Quarterion?"
"What? My Lady, coba pikirkan hal ini baik-baik. Negeri Quarterion? Aku menyetujui kerjasama kita dengan pihak lain, asal jangan mereka." Kata Perdana Menteri, menolak mentah-mentah usulan Ratu Valerina.
"Perdana Menteri benar, Your Highness. Kita tidak bisa lagi bekerjasama dengan mereka. Sejak kejadian yang menimpa Lord Kevin Morgenstern, mereka tidak memercayai kita lagi. Mereka hanya menganggap kita sampah!" Kata Menteri Pertahanan dengan nada marah.
"Sudah kuduga kalian akan menolaknya," gumam Ratu Valerina. "Aku mengerti apa yang kalian rasakan. Aku tahu kalian masih menyimpan dendam masa lalu. Dan aku yakin mereka juga. Tapi, apakah kita harus menolaknya? Apa hanya gara-gara ego, kita harus kalah?" Kata Ratu Valerina.
"Baiklah, Your Highness, jika itu keinginan Anda. Kami akan melaksanakannya sepenuh hati," kata Perdana Menteri sambil membungkuk hormat, diikuti dengan Jenderal Tertinggi dan Menteri Pertahanan.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan menulis surat kepada Lord Hildegard Morgenstern, pemimpin tertinggi mereka. Kuharap mereka mau," kata Ratu Valerina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness and The Snow
Fantasy~Book One of The Darkness and The Snow~ Ketika dunia Quarterion diselimuti oleh kegelapan dan musim dingin yang mencekam, ramalan menyebutkan bahwa dua anak kembar yang bernama Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern akan menyelamatkan dunia...