RECAP
"Claire." Panggil Michael. "Ada apa?" Tanyanya. "Tidakkah lebih baik kita melakukan teleportasinya sekarang? Apakah kita harus menunggu lebih lama lagi?" Tanya Michael.
"Apa kau paham akan konsekuensinya, Mike?" Ucap Claire datar.
"Tapi kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi! Kita harus cepat, Claire! Kalau kita menunggu lebih lama lagi, kita tidak akan selamat! Quarterion dan Golden World sepenuhnya milik Ratu Eleanor! Apa kau mau hal itu terjadi?" Sanggah Nicholas yang mulai tidak sabaran.
"Nick benar, Claire. Kita tidak bisa menunggu. Kita harus segera menyelamatkan Quarterion! Belum lagi Golden World membutuhkan bantuan kita." Marceline mengiyakan perkataan Nicholas.
"Jadi, apa mau kalian?" Tanya Claire.
"Pertama, mengajari kami sihir. Kedua, bawalah kami ke tempat dimana para healer tinggal. Ketiga, antar kami ke Golden World dan bantu kami menyelamatkan mereka." Jelas Madelaine.
"Baik, kalau itu mau kalian. Tapi, ingat, kalian harus menanggung konsekuensinya apapun yang terjadi. Mengerti?" Kata Claire.
"Baiklah!" Jawab mereka semua serempak.
"Kalau begitu, ayo kita mulai!" Ucap Claire.
~~~~~~*~~~~~~
Claire segera mengambil posisi terbaik untuk berteleportasi. Dia menutup matanya, fokus untuk membawa mereka semua ke tempat para healer. Dia mengisyaratkan pada kami untuk menggenggam tangannya. Kami semua menggenggam tangannya, lalu dia mulai mengucapkan mantra.
Tak lama kemudian, pusaran angin yang sangat kencang mengelilingi mereka, membawa mereka menuju portal waktu. Dan tak lama kemudian, mereka tiba di desa para healer.
Tapi, ada sesuatu yang janggal dari mereka.
Bukannya berdiri tegak, namun mereka semua malah terkapar lemas di tanah. Tubuh mereka membiru, rona merah yang biasa terdapat di pipi para wanita pun hilang. Mereka membeku, dan rambut mereka memutih.
Seorang gadis yang tengah berjalan mengelilingi desa itupun sontak melihat Marceline, Madelaine dan teman-temannya terkapar dengan kondisi seperti itu. Gadis itu langsung berteriak memanggil orang-orang disana untuk menolong mereka.
~~~~~~*~~~~~~
"Peter." Panggil Christian. "Ada apa, Chris?" Tanya Peter. "Aku merasakan firasat aneh. Entahlah, seperti, kekhawatiran, gitu? Rasa takut kehilangan, dan sakit. Pokoknya, aku merasa sesuatu yang buruk terjadi pada mereka." Jawab Christian.
"Tenanglah, Chris, semua akan baik-baik saja. Aku yakin." Peter mencoba memberi semangat pada Christian.
"Tapi, firasatku selalu benar, Pete, makanya aku merasa takut." Sahut Christian lagi.
"Tenangkan pikiranmu. Kalau kau tenang, mereka akan baik-baik saja." Nasihat Peter. Christian hanya mengangguk lemah, kemudian lanjut berjalan.
"Oh iya, Pete, apa kau punya saudara?" Tanya Christian, mencairkan suasana.
"Tentu saja. Aku punya kakak perempuan. Namanya Johanna." Jawab Peter.
"Apakah dia orang yang menyenangkan?" Tanya Christian lagi.
"Tidak, dia orang yang menyebalkan," tukas Peter. "Namun dia bisa menjadi seseorang yang menyenangkan kapanpun dia mau." Jawab Peter sambil tersenyum.
"Benarkah? Berarti mempunyai saudara perempuan tidak semenyenangkan yang kita pikirkan. Kau tahu, si kembar - Marceline dan Madelaine, mereka sangat berbeda. Marcie orang yang keras sementara Maddie orang yang lembut." Christian mencoba mengingat segala hal yang dimiliki adiknya.
"Wow, itu hebat! Sejujurnya, aku... yah, aku sedikit tertarik pada Marceline." Jawab Peter, rona merah menjalar sampai ke telinganya.
"Sayang sekali," jawab Christian. "Dia menyukai Nicholas." Jawab Christian.
"Benarkah? Kupikir dia menyukai tipe seperti bangsawan, bukan begitu?" Kata Peter.
"Jangan bercanda, keluarga Covenant itu bangsawan paling dihormati di Vortherion, sejajar dengan keluarga Harrison dan Fray," jawab Christian.
"Kupikir mereka itu hanya orang biasa. Namun, ayahku ada niat untuk menjodohkanku dengan Marceline." Kata Peter santai.
"Jaga ucapanmu. Kalau sampai Marcie tahu, dia akan patah hati." Jawab Christian lagi.
~~~~~~*~~~~~~
NEGERI GOLDEN FALLS, KERAJAAN FALLEN ANGELS
"Bagaimana? Apa para putri ramalan sudah ditemukan?" Tanya Ratu Valerina.
"Mereka ada di desa para healer. Putri bungsu Mr. Wormwood, Claire membawa mereka berteleportasi di tempat yang salah." Kata Perdana Menteri.
"Benarkah? Aku tidak menyangka." Desis Ratu Valerina.
"Dan saya juga tidak menyangka bahwa perbatasan Golden World dengan Quarterion diserang oleh sekelompok orang berbaju hitam. Beberapa werewolf, elf dan penjaga gerbang sudah mencoba menghalangi mereka, tapi mereka terlalu kuat." Jelas Perdana Menteri.
"Aku ingin identitas mereka segera diketahui. Jangan sampai ada korban lagi. Tingkatkan penjagaan, dan satu hal lagi. Suruh Jenderal melatih para prajurit semaksimal mungkin. Kita akan segera memulai perang." Titah Ratu Valerina.
"Baik, Your Highness." Jawab Perdana Menteri.
~~~~~~*~~~~~~
DAERAH DEKAT PERBATASAN KERAJAAN FONTARION
"Bagaimana penyerangan di Golden World, Sylvester?" Tanya si Jubah Hitam pada Sylvester.
"Beberapa makhluk supranatural terluka, My Lady. Namun, kita tetap tidak bisa menembus gerbang Golden World. Awalnya kami kira itu hanya pintu masuk biasa, namun setelah kami mencoba masuk, seolah ada pintu tak kasat mata menghalangi kami." Jelas Sylvester, mukanya tetap menunduk.
"Tidak adakah cara lain untuk menembusnya?" Tanya si Jubah Hitam itu lagi.
"Satu-satunya cara untuk menembus pintu itu adalah dengan membawa serta anak-anak ramalan itu. Mereka secara khusus telah diundang oleh Valerina Rutheford untuk masuk ke Golden World. Mungkin setelah kita membawa serta mereka, kita bisa masuk dan menyerang mereka dari dalam." Jawab Sylvester.
"Ide yang bagus, Sylvester. Perintahkan mereka untuk mencari anak-anak ramalan itu." Kata Jubah Hitam.
"Baik, My Lady." Jawab Sylvester.
Aku akan merebut kembali apa yang harusnya menjadi milikku. Keluarga Morgenstern tak boleh lagi duduk di kursi tahta. Apa yang harus kuperbuat selain bekerja sama dengan makhluk menjijikkan dari Iceland itu? Eleanor Athreon... setelahnya aku akan menghancurkan mereka. Dan aku akan menangkap Marceline dan Madelaine Morgenstern, lalu secara cuma-cuma menunjukkan identitasku. Mereka akan percaya padaku, dan disaat mereka jatuh, maka seluruh dunia akan menjadi milikku. Batin Si Jubah Hitam sambil tersenyum jahat.
-------------------------------------------
Hai, semua! Sorry lama update!
Di part ini, menurut kalian, siapa si Jubah Hitam? Apa hubungannya dia dan keluarga Morgenstern?
Mungkin, di beberapa chap lagi baru diungkap identitasnya, hehehe...
Di sebelah ada Tom Felton as Peter Charlevine!
Please vote and comment!
---Marinka---
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness and The Snow
Fantasy~Book One of The Darkness and The Snow~ Ketika dunia Quarterion diselimuti oleh kegelapan dan musim dingin yang mencekam, ramalan menyebutkan bahwa dua anak kembar yang bernama Marceline Morgenstern dan Madelaine Morgenstern akan menyelamatkan dunia...