Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡
.
.
.
*Happy Reading*
.
.
☕☕☕
.
.
.Chap 27 •
___________"Renjun." Nama itu diserukan pelan dan merambat ingin memasuki gendang telinga, namun dengan sopan dikembalikan pada pemilik suara.
Hembusan nafas berat mengalun, manik matanya menatap dalam beberapa titik bintang dari obsidion di depannya yang masih asik melamun. Tangannya memilih terulur guna menepuk pelan pundak lawan bicaranya.
Bukan tolehan kepala ke arahnya, malahan punggung sempit yang diberikan.
Si mungil memilih menggelungkan tubuhnya. Sama sekali tidak ingin melihat sepasang mata sipit yang terus-terusan hadir sejak seminggu lalu.
"Besok adalah hari penting bagi kita, ada yang ingin kau sampaikan?" tanyanya setelah duduk ditepi kasur, tempat yang sempat disinggahi si mungil beberapa menit lalu sebelum memunggunginya.
"Aku membiarkanmu, bukan berarti termasuk perjanjian kita pekan lalu."
Tanpa sadar, air mata Renjun mengalir begitu saja. Padahal isakan sudah ditahan, tapi ternyata masih mampu didengar meskipun sepelan gemercik air oleh Jeno. Pendengarannya memang begitu tajam.
"Kau tahu? Sederas apapun tangisan, kita akan tetap menjalain hari esok. Jaga matamu, jangan sampai bengkak." Jeno beranjak dan pergi.
Meninggalkan Renjun yang kini menatap pintu kayu dalam, kemudian tangisan semakin menjadi.
"Hiks, kenapa aku jadi selemah ini? Dimana diriku yang sebenarnya?" monolognya sambil meratapi nasibnya yang tak sesuai harapan. Semuanya seperti kejutan.
☕☕☕
"Aku dengan senang hati akan membantu jikalau satu syarat bisa kau penuhi." Suaranya begitu datar dan tanpa beban. Sedangkan Renjun sudah mengepalkan tangan, menatap Jeno penuh amarah.
"Jangan harap, sampai kapanpun aku tidak akan sudi. Hubunganku denganmu sudah sirna."
"Apa aku membuat kesalahan?"
"Kau bersikap seolah-olah tak bersalah?! Setelah semua kekacauan yang kau lakukan?"
Jeno menatap bingung. Memang apa salahnya?
"Maksudmu?"
Renjun mendecih. "Kau yang mengirimi pesan suara editanmu dan juga membuat berita murahan mengenaiku."
"Tuduhan pertama aku mengaku, tapi yang kedua aku tidak melakukannya."
"Lebih baik kau pergi sebelum kupanggil keamanan."
"Tidak Renjun, aku sama sekali tidak ikut campur mengenai berita itu, bahkan berdirinya aku di sini untuk membantumu."
"Bantuan tapi meminta imbalan? Tidak, terimakasih. Silahkan pergi." Renjun membukakan pintu, menyilahkan Jeno keluar dari ruangannya sebelum emosinya memuncak.
"Kau pernah dengar mengenai berita Lee Company yang kehilangan penerusnya?"
"Aku tidak ingin dengar omong kosong. Pergi dan jangan pernah tampakan kembali wajahmu."
"Cukup dengar ini, aku akan membantumu sebagai ahli waris Lee Company bukan sebagai sekretarismu. Dengan begitu, semuanya masalah yang terjadi. Bisa ditangani dengan mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Dangerous [NoRenMin]✔
Fanfiction[Follow me before read] Sebenarnya apa hubungan antara bosnya dengan Jeno? -dan kenapa Jaemin malah dibuat penasaran? Jeno - Dom Jaemin - Dom-Sub Renjun - Sub Started : 15 Mei '21 Finished : 8 Sep '21 Bxb book, jangan salah lapaak! Mature Content (m...