4┆JAEMIN'S REASON

3.1K 318 2
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
Happy Reading><
.
.
.

☕☕☕


Chap 4•
_________

Jaemin merasa dirinya diawasi dari jauh, segera saja ia masuk ke ruangannya. Seperti biasa ia disuguhkan dengan visual rekan kerjanya, sosok itu sedang fokus pada monitor, jangan lupakan hidung mancungnya yang menyangga kacamata. Degup jantung Jaemin menjadi tak normal, perasaannya malah semakin menggebu di saat pandangan mereka tak sengaja bertubrukan. Tatapan itu seakan membekukan Jaemin, Jeno beranjak dari duduknya, berjalan mendekat ke arah patung Jaemin.

Memperpendek jarak keduanya, membuat darah Jaemin mendesir, wajah tegas itu sejajar dengannya, semakin menghapus jarak keduanya. Menubrukkan hidung mancung itu pada hidung di depannya. Jaemin seakan terhipnotis, ia malah memejamkan matanya. Merasakan terpaan nafas hangat menyapu wajahnya.

Tersisa beberapa mili sebelum tepukan di bahu Jaemin membuyarkan segalanya.

"ya!" tangan Jaemin mendorong tubuh orang di depannya, "kenapa aku bisa di sini?" orang tak diketahui itu menyerngit.

"kakak kan tertidur, jadi aku bangunkan. Ini juga hampir pemberhentian pertama. Memangnya kakak tidak bekerja?"

Jaemin menepuk jidatnya, ia tertidur di bus dengan bocah SHS yang ditemuinya di halte. Ia berterimakasih karena bocah di dekanya membangunkan tepat waktu, bayangkan saja ia tertidur sampai tertinggal pemberhentiannya. Bisa dihukum dia.

Tapi ada yang janggal.

"kenapa kau bisa tahu aku berhenti di pembergentian pertama?"

"aku hanya menebak, lagipula aku juga harus turun." Jaemin hanya ber o ria. Sesekali menguap karena ia baru bisa tertidur pukul tiga, karena saat dia ingin mencoba tidur pukul dua, ternyata tidak mudah. Ia selalu terbangun dan berakhir menghabiskan satu jam berharganya.


☕☕☕


Jaemin memasuki waktu makan siangnya. Tetapi oknum yang terus membuatnya terngiang-ngiang sejak melangkahkan kaki di kantor tidak kunjung kembali dari urusan pentingnya. Jaemin masih ragu juga dengan pemuda bemarga Lee, rekan kerjanya. Apa benar Jeno akan membunuhnya karena berfikir akan memperebutkan sosok yang padahal Jaemin tak tahu siapa.

Memilih menyender pada punggung kursi, memandang langit-langit. Pikirannya berkecambuk, ia tidak mungkin melupakan mimpi buruk itu secara percuma, karena ia jadi rindu ibunya. Ibunya yang ternyata lebih disayang Sang Pencipta. Jaemin tersenyum samar, ia sudah lama tidak memimpikan ibu tercintanya.
Karena bermimpi tentang ibunya pasti ada sangkut pautnya dengan dunia nyata. Juga alasan mengapa Jaemin bisa menjadi gay.

Jaemin ingat, waktu itu dia menginjak SHS di hari pertama. Dan ibu Jaemin datang di malam sebelum hari pertamanya, ibunya berkata Jaemin harus berhati-hati dengan teman baru, jangan mudah percaya dengan penampilan yang baik, bisa saja itu hanya topeng.

Dan Jaemin menganggapnya angin lalu.

Waktu itu dia terlalu senang banyak yang mengantri menjadi temannya. Ia ingat sebulan mejadi muris SHS, ada gadis cantik yang mencoba menyatakan cintanya. Jaemin yang baik hati tidak tega menolaknya. Jadi mereka menjalin hubungan. Gadis itu bertingkah manis dengan Jaemin, sampai suatu ketika gadis itu menyuruh Jaemin pergi ke pesta.

Jaemin menurut, setelah ia datang ternyata ke pesta ternyata banyak sekali yang datang.

Dan dia mencoba mencari gadisnya di tengah kerumunan. Butuh sepuluh menit barulah ia menemukan, tapi Jaemin datang dengan wajah kecewa. Ia melihat gadisnya sedang bercumbu dengan lelaki lain. Dengan wajah murka, Jaemin menarik gadisnya, tapi apa yang ia dapat, gadis itu menepis tangan Jaemin.

He is Dangerous [NoRenMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang