6┆RENJUN

3.1K 337 28
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
Happy Reading^^
.
.
.
☕☕☕

Chap 6•
_________

Bibir ranum itu tersenyum bangga menatap pantulan tubuhnya pada cermin besar di depannya. Menata kembali kerahnya yang padahal sudah rapi, ia hanya sedang bergaya. Urutan terakhir dari rencananya yaitu benda kaca berisi cairan bening di atas meja riasnya. Menyemprotkan parfum yang baru saja dia beli kemarin. Kini ia sudah siap.

Mengunci rapat pintu rumahnya. Berjalan menuju halte dengan langkah pasti. Tangan kirinya membawa tas kerjanya.

Sambil menunggu bus datang ia memandangi langit pagi, terasa berbeda mungkin hanya untuk dirinya. Karna sekarang ia tampak lebih cool. Terkekeh pelan, bangga atas perubahan yang ia lakukan. Tujuannya sudah bulat. Jika rekan kerjanya yang selama ini ia duga sebagai dominan ternyata adalah submissive. Tentu saja tak meruntuhkan cintanya. Jaemin rela berubah untuk pria bernama Lee Jeno.

Sibuk membanggakan diri sampai tak sadar jika di sampingnya sudah ditempati seenggok daging manusia yang kini mendekatkan wajahnya ke arah Jaemin.

"YA!" seru Jaemin karna orang di dekatnya berhasil menyadarkannya. Karena jarak mereka yang memang terlalu dekat. Jaemin mendorong orang di dekatnya yang malah menatap berbinar. Jaemin jadi merinding, orang itu bocah SHS yang biasanya ia jumpai kini tersenyum lebar ke arahnya.

"kakak ganti parfum, ya?" kalimat tanya dilontarkan begitu saja.

"memangnya kenapa?"

"aku suka."

Jaemin mendelik, ia semakin ingin jauh-jauh dari bocah di dekatnya karena mulai tersenyum sendiri. Apalagi sekarang terus-terusan menatap secara terang-terangan. Jaemin merasa ngeri sendiri, tak nyaman juga.

"tapi kenapa harus ganti?"

Beruntung mulut Jaemin bisa terkondisikan karena hampir saja ia menjawab, 'aku ingin menjadi dominan' ia menggeleng. Tentunya bocah di dekatnya tak akan mengerti. Lagipula ia tak tahu bocah itu normal atau menyimpang sepertinya.

"bisa kali aku jadi pacarnya kak Jaemin."

Jaemin membulatkan mata, menatap tak percaya bocah SHS mengatakan hal seperti itu pada orang yang lebih tua? Meskipun menggumam tak menjadi alasan Jaemin tidak bisa mendengarnya.

"kau bicara apa?!"

Bocah itu gelagapan sendiri, mencaci maki dirinya dengan gumaman tapi malah membuat Jaemin semakin kesal.

"kakak mungkin salah dengar." Elaknya. Berusaha memasang ekspresi senormal mungkin. Walaupun bola matanya begerak tak beratutan.

Jaemin berdehem, tapi jika memang benar ia bisa membahas topik menyimpang itu. Ingatkan Jaemin jika orang di depannya masih seorang murid yang seharusnya dilindungi bukan dicemari.

"kau mengerti maksud Yaoi?"

"e-eh?!" bocah SHS itu terkejut, pertanyaan macam apa itu. Ia memundurkan tubuhnya sebab Jaemin mempersempit jarak.

"jangan pura-pura tidak tahu, kau berada di posisi sub atau dom?" desak Jaemin, ia tak akan melepaskan bocah di depannya. Dari awal juga ia curiga dengan sikap anehnya, seolah-olah dirinya itu bocah lemah, mirip sekali seperti sifat seorang submissive.

"ah kak, busnya datang." Bocah itu langsung masuk ke dalam bus meninggalkan Jaemin yang kini mendecih.

Sesampainya di kantor, seperti biasa Jaemin disapa oleh para karyawan yang berlalu lalang. Tapi senyum Jaemin lebih berkarisma, aura pria jantan terpancar padanya. Membuat karyawan wanita memekik tak bayang-bayang. Seperti lupa jika sedang di kantor. Jaemin terkekeh.

He is Dangerous [NoRenMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang