2┆HYUNJIN

5.2K 413 1
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
Happy Reading
.
.
.

☕☕☕

Chap 2•
________

"Jaemin." Seseorang menepuk pundaknya, membuat si peimilik nama membuka kelopak matanya perlahan, membiasakan diri dengan cahaya dan malah disuguhkan dengan visual tampan milik rekan kerjanya, reflek ia memundurkan tubuhnya, berakhir ia kehilangan keseimbangan dan mencium lantai jika tangan kekar tidak menahan tubuhnya.

Netra mereka bertemu, Jaemin tidak berkedip sibuk mengagumi betapa tampannya teman seruangannya jika dilihat dari jarak sedekat ini. Rahang tegas, hidung mancung, mata indah, dan pandangannya tiba-tiba tersendat akibat tak sengaja menatap bibir kering di depannya.

Jaemin meneguk ludahnya kasar.

"ah maaf." Jaemin mendecak dalam hati saat Jeno sadar dari posisi yang kurang nyaman. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena suasana tiba-tiba menjadi canggung. Jaemin malah disibukkan masalah detak jantungnya yang tak mau diam, ia takut jika si pemilik rahang tegas mengetahuinya.

"sebenarnya aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama tapi kau malah tertidur."

Jaemin diam, benarkah? Berarti perihal yang ia dipanggil oleh bosnya yang sifatnya agak mengganggunya itu hanya mimpi semata? Ia mencubit lengannya, sakit, tentu saja karena ia sudah sadar. Jaemin menghembuskan nafas lega, setidaknya mimpinya itu hanyalah bunga tidur semata.

"kau tak mau pergi denganku, kalau iya tak-"

"aku mau, tapi biarkan aku mencuci wajah dulu."

Siapa juga yang akan menolak ajakan dari sosok yang dicintai, eh.

Berakhir mereka berada di cafetaria. Memilih meja yang masih tersisa. Sebenarnya suasana antara mereka masih terasa canggung, beruntung ada karyawan lain yang ingin bergabung, Jeno sih mengangguk saja beda dengan Jaemin, wajahnya tertekuk, dia kan hanya ingin berdua.

"kau karyawan baru itu, kan?" pertanyaan yang dilontarkan untuk Jaemin membuatnya sedikit terganggu, memang baru seminggu ia bekerja tapi-

"perkenalkan nama ku Hwang Hyunjin."

"Jaemin." Singkat, padat, dan jelas. Cukup membuat karyawan yang baru bergabung itu sedikit merasa dirinya mengganggu atau tak merasakannya. Karena menit selanjutnya si pemilik bibir tebal itu berceloteh membicarakan hal random.

Makan siang yang Jaemin bayangkan gugur seketika.

Jaemin memicingkan mata, melihat Jeno mengambil ponsel di sakunya lalu mengetikan sesuatu dan senyum bulan sabit muncul. Jaemin menggerutu, moodnya hancur tambah hancur. Siapa juga orang yang membuat pria crushnya itu tersenyum seperti orang gila. Seketika Hyunjin terabaikan, walaupun sedari tadi memang begitu.

"Hyunjin, Jaemin, sepertinya aku duluan, ada urusan mendadak." Tanpa mendengar balasan, Jeno sudah membawa nampannya dan pergi meninggalkan mereka berdua. Jaemin memencak dan itu ditangkap oleh Hyunjin.

"oho, kau suka dengan Jeno, ya?" Jaemin menyerngit, membuat dahinya menjadi kusut. Manik mata mereka yang beberapa detik bertemu langsung dialihkan Jaemin, apa perasaannya itu terlihat jelas.

"jangan menyebar rumor."

"eh, tahu saja aku ini penyebar rumor hehe." Jaemin mendelik mendengar balasan teman barunya itu, tidak-tidak, Jaemin tidak ingin punya teman penyebar rumor, menggelikan.

He is Dangerous [NoRenMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang