Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡.
.
*Happy Reading*
.
.
.
☕☕☕
.Chap 8 •
__________"apa, kau ingin mencari keadilan dariku? Sayang sekali, kau jatuh cinta pada orang yang salah." Jeno tersenyum remeh menatap ekspresi Jaemin, kabut kekesalan dan juga bingung.
"apa maksudmu?" tanya Jaemin tak mengerti. Sedangkan Jeno terkekeh, ia berjalan menuju pintu yang tadi sempat tertunda.
"lebih baik kau cari dominan lain daripada kau menyesal nantinya," kalimat yang keluar dari mulut Jeno sebelum benar-benar menghilang ditelan pintu meninggalkan Jaemin sendirian dengan simbo tanda tanya yang memenuhi pikirannya.
Besoknya keadaan terasa sedikit berbeda atau parahnya sangat berbeda sebab setelah kejadian kemarin, Jaemin merasakan aura aneh yang ditebarkan dari tubuh jakung rekan kerjanya. Ingin memulai percakapan pun ragu. Ia tak tahu harus bagaimana sekarang.
Karna saat ada secuil niat untuk mengucapkan sapaan saja rasanya mulutnya seperti ada cairan lengket yang membuatnya tak bisa terbuka, bahkan lidahnya kelu.
Aura tak berteman yang Lee Jeno tebarkan benar-benar membuat Jaemin diam seribu bahasa.
Apa lagi akhir-akhir ini rekan kerjanya tidak pergi keluar selain untuk makan siang. Mungkin urusan penting Jeno sedang tak menyapa.
Jaemin menyelingi kegiatan jarinya yang menari di atas keyboard dengan mencuri pandang ke arah rekan kerjanya. Rasanya ia ingin memaki dirinya sendiri, jika perlu ia akan membuka mulutnya dengan mulut saat berbicara dengan Jeno, tujuannya supaya tidak lengket.
Waktu berputar begitu cepat, hari telah berhasil menyulam minggu. Dua minggu. Jaemin masih tak dapat bisa memenangkan hatinya daripada rasa ragunya.
Lee Jeno mengamati monitornya serius, namun harus teralihkan oleh getaran yang dihasilkan dari benda perseginya. Dapat jaemin tangkap bola mata Jeno berbinar, lelaki bemarga Lee itu menggigiti ibu jarinya saat membaca tulisan di layar ponsel. Setelahnya mengetikkan sesuatu di sana. Lalu kembali menggigiti ibu jarinya.
Ting!
Notif masuk di ponselnya.
Meskipun tak begitu ditampakkan, Jaemin dapat melihat rekan kerjanya itu sedang diselimuti rasa senang. Jeno bangkit dari duduknya, meninggalkan ruangan. Mengabaikan Jaemin yang menatap penuh tanda tanya.
Jaemin menggeram, ia kesal dengan dirinya sendiri.
Rasanya seperti ada tangan transparan yang mencubit hatinya. Ia menyenderkan punggungnya. Menatap lamat-lamat atap ruangannya.
"jadi seperti ini rasanya saat seseorang yang disuka telah mengetahui perasaan kita dan setelahnya malah diabaikan?" Jaemin membuang nafas berat.
Beberapa menit kemudian, Jeno kembali. Dan Jaemin dapat mudah menebak kemana rekan kerjanya tadi pergi. Surai berantakan Jeno membuktikan jika dirinya baru saja ada urusan penting.
☕☕☕
Suara ketukan kaki menggema di penjuru koridor yang kini lengang.
Tentu saja, para karyawan sudah meninggalkan perusahaan setengah jam lalu.Namun tidak lelaki bernama Na Jaemin. Dengan perasaan enggan, ia harus tinggal di ruangannya karna mendapat pesan dari bosnya yang ia ketahui bernama Huang Renjun.
Jaemin membuang nafasnya pelan sebelum mengetuk pintu di depannya. Setelah mendengar kata "masuk" yang dipastikan keluar dari mulut bosnya barulah ia masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Dangerous [NoRenMin]✔
Fanfiction[Follow me before read] Sebenarnya apa hubungan antara bosnya dengan Jeno? -dan kenapa Jaemin malah dibuat penasaran? Jeno - Dom Jaemin - Dom-Sub Renjun - Sub Started : 15 Mei '21 Finished : 8 Sep '21 Bxb book, jangan salah lapaak! Mature Content (m...