12┆GET OUT of THE ROOM

2.3K 249 2
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
*Happy Reading*
.
.
.
☕☕☕
.


Chap 12•
__________

Ruangan yang dua kali lebih kecil dari rungan milik CEO kini hanya terdengar deru nafas tidak beraturan dari kedua makhluk adam yang terduduk lemas di single kursi. Salah satunya duduk di pangkuan lelaki lainnya. Menyandarkan tubuh rampingnya pada dada bidang di depannya yang masih terbalut kemeja kerja.

"Aku tidak tau jika kau yang akan memulainya." Kata lelaki yang berstatus sebagai submissive.

"Kau memancingku."

"Benarkah?"

Si dominan berdehem. Sedangkan sang submissive terkekeh pelan. Lalu beranjak dari acara duduk di atas pangkuan si dominan. Membenarkan surainya juga jas kerjanya.

"Kau ingin kemana?" tanya Jaemin saat Renjun ingin membuka pintu.

"Ke ruanganku, memangnya mau kemana lagi?" Jaemin diam. Namun malah mendapat tatapan menyelidik dari Renjun. "Ah, tenang saja, jika kau rindu melumat bibirku, kau bisa datang ke ruanganku. Tapi jangan lupa kunci pintunya." Kedua pipi Jaemin bersemu mendengar kalimat blak-blak an bosnya yang terlalu peka dengan perasaannya. "Sebab aku tidak tau, apa kau masih bisa menahan seperti sekarang atau tidak."

"Sudah ya aku pergi, bye Na Jaemin."

Seperginya Renjun, seluruh tubuh Jaemin seketika terasa melebur bersama kupu-kupu yang terbang di perutnya. Suasana sunyi mendukung kerasanya suara degup jantung Jaemin.

☕☕☕

"Masuk." Suruh Renjun dikala mendengar suara ketukkan dari luar ruangannya. "Ah, ternyata kau Jen."

Jeno mengangguk. Lalu memberikan dokumen yang selesai ia kerjakan. Renjun langsung saja memeriksanya.

"Aku sebenarnya bingung padamu."

"Bingung kenapa ya, bos?"

Salah satu alis Renjun tertarik ke atas. "Bos?"

"Eh, em maksudku."

"Kenapa? Kau tidak enak badan?"

Jeno menggeleng. Ia hanya sedang merasakan sesuatu yang aneh pada diri bosnya.

"Oh. Kembali ke topik pertamaku. Aku bingung kenapa dulu kau tidak melamar saja menjadi sekretaris."

"Sepertinya saya harus memperbaiki-"

"Kau salah paham. Maksudku kerjaanmu itu rapi bahkan lebih baik daripada si Hyunjin itu. Jika kau ingin menjadi sekretaris, aku bisa memindahkan tugas Hyunjin."

"Tidak perlu, saya sudah senang dengan pekerjaan yang sekarang."

"Kenapa?" Jeno diam, tak langsung menjawab. "Ah karena ada Jaemin, bukan?"

"Eh."

"Sudahlah Jen, sepertinya kau mulai menyukai Jaemin."

"Eh."

"Para karyawan sudah menduga yang tidak tidak jika kau tahu. Nah, yang ingin kutanyakan adalah, apa kalian berdua sudah menjadi sepasang kekasih?"

"Apa saya harus menjawabnya?"

"Tentu saja."

"Saya memang sudah dekat dengan Jaemin, tapi kami berdua tak menjalin hubungan lebih dari rekan kerja."

He is Dangerous [NoRenMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang