11┆TEASING EMPLOYEES

2.2K 285 13
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
*Happy Reading*
.
.
.
☕☕☕
.

Chap 11•
__________

Mobil sedan hitam milik pria bermarga Huang itu kini sudah berhenti apik di depan rumah. Dan Jaemin yang sedari tadi di mobil memejamkan mata juga bibirnya yang sibuk berkomat-kamit akan hal yang terjadi di waktu selanjutnya. Sebab sebagai pria dewasa, Jaemin tentunya tahu kenapa bosnya memutar lagu yang terkesan ambigu. Bahkan sekarang, di detik ini, lagu masih terputar.

Dan tingkah aneh Jaemin ditangkap oleh indra penglihatan Renjun.

Glup.

Renjun meneguk ludah kasar saat tatapannya tak sengaja jatuh pada bibir Jaemin yang masih bergerak absurd.

Tak sadar sudah terselimuti oleh sisi jahat. Tubuh Renjun mulai mendekat, mengikis jarak antara dia dengan karyawannya.

Tiba-tiba komat-kamit Jaemin berhenti. Sebab wajahnya terasa hangat diterpa hembusan nafas seseorang. Perlahan kedua pasang kelopak matanya terbuka.

"Kau-"

Belum sempat Jaemin menyelesaikan kalimatnya. Bibirnya sudah lebih dulu dilahap habis oleh bibir Renjun.

Kedua mata Jaemin membulat. Ia berusaha mendorong bahu Renjun, tapi pergelangan tangannya langsung ditahan kuat. Padahal badan Jaemin lebih besar, tapi kenapa itu tak berfungsi baik sekarang ini?

Pertahannya hanya pada bibirnya supaya tak memberikan akses masuk pada Renjun yang masih sibuk memberikan lumatan.

"Ashh..."

Jaemin mengumpati dirinya sendiri kala bibirnya malah terbuka. Berarti memberikan akses untuk Renjun mengabsen setiap anggota di dalam mulutnya. Jika saja Renjun tak menggigit bibir bawahnya tentunya ia tidak akan melakukan itu.

Jaemin berusaha menyudahi tautan yang Renjun mulai sebab pasokan udaranya mulai menipis. Beruntung Renjun peka terhadap keadaannya. Langsung saja Jaemin meraup rakus oksigen untuk memasok paru-parunya yang sempat kosong.

"Tunggu!" Kata Jaemin cepat saat Renjun ingin kembali meraup bibirnya. "Sebenarnya apa mau mu?!"

Salah satu alis Renjun tertarik ke atas. "Apa maksudmu?"

"Kau! Kau tiba-tiba menciumku!"

"Memangnya kenapa?"

"Kau mencuri ciuman pertamaku yang seharusnya kuberikan pada Jeno!" Tanpa sadar pandangan Jaemin memburam karena genangan cairan bening yang siap tumpah kapan saja.

Renjun membuang wajah. Ia tak suka ekspresi lemah yang diperlihatkan oleh Jaemin.

"Keluar lah."

Jaemin mengusap kasar cairan bening pada pipinya. Lalu menatap tajam ke arah Renjun. "Apa kau membuangku? Bagaimana bisa kau menyuruhku keluar saat aku saja tak tahu ini dimana!"

"Bukankah ini yang kau mau, Jaemin?"

"Iya, tapi aku tidak mau hal buruk menimpaku di tengah jalan."

"Kalau begitu cepatlah keluar, aku tidak peduli akan hal buruk itu."

"Kau ini tidak punya hati atau bagaimana sih?"

Renjun menghela nafas pelan. Ia menatap lurus ke depan. "Lalu apa gunanya badan berototmu itu?"

Jaemin spontan langsung menutupi tubuhnya. Astaga, bukankah Jaemin malah nampak seperti seorang gadis perawan?

Renjun menatap tak percaya pada karyawannya itu. "Jika kau tidak ingin keluar maka aku akan membawamu pulang ke rumahku."

He is Dangerous [NoRenMin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang