Hi, absen nemu cerita ini darimana
Harap dikoreksi jika ada kesalahan
Selamat membaca
°°°
"Papa hanya ingin kamu rajin belajar supaya bisa mendapatkan peringkat paralel pertama, ingat jangan malu maluin keluarga, Queen."
" Kenapa semua yang udah Queen lakuin gak pernah cukup di mata papa, Queen hanya ingin bahagia apa sesulit itu?"
°°°
"Ar, lo bisa jemput gue?"
"Lo naik taksi kan bisa! Gak usah manja lo belum lumpuh."
"Tapi disini udah terlalu malem Ar, gue gak yakin ada taksi lewat jam segini."
"Ck, nyusahin lo jadi cewek."
°°°
"Ar, kita ini apa?"
"Bukan apa apa. Menurut gue, lo cuma cewek nyusahin yang selalu ganggu hidup gue."
"Tapi gue sayang sama lo, Ar."
"Gue enggak, dan jangan pernah ada di hadapan gue lagi."
°°°
"Ar, gue nyerah."
"Gak, lo gak boleh nyerah, gue sayang sama lo Queen."
"Sayangnya lo udah terlambat. Gue izin pergi, jaga diri baik baik."
"Izinin gue nebus kesalahan gue, Queen."
°°°
Arazyla Queensha Pratama, panggil saja ia dengan nama Queen. Gadis yang selalu terlihat ceria kapanpun, dan jangan lupakan ia pun mempunyai otak yang sangat pintar namun, siapa sangka ternyata menyimpan begitu banyak luka, yang mengharuskan dirinya berpura pura kuat, dituntut untuk selalu menjadi yang sempurna. Dia seorang gadis yang mempunyai keinginan untuk membuat semua orang bahagia, namun nyatanya dirinya sendiri pun belum cukup untuk mencapai kata bahagia.
Rintik hujan yang kian membasahi jalan turun dengan semakin deras, udara dingin yang seolah terasa semakin menusuk tulang. Di balkon yang sunyi ada seorang gadis yang sedang duduk dengan terisak pelan, dengan mata yang bengkak, entah sudah berapa jam ia menangis, ia melihat tubuhnya yang penuh dengan luka, mungkin ini luka yang kesekian kalinya ia terima. Dia menatap dirinya dengan senyum getir dan ia pun tidak ingin terlalu larut dalam kesedihannya, ia segera menghapus air matanya. Tak lama pun dia beranjak dari tempatnya untuk mencuci mukanya, dan segera pergi ke tempat tidur.
"Sampai kapan gue kaya gini, cape ah mau jadi kinderjoy aja," gumam Queen sebelum ia benar-benar terlelap ke alam mimpinya.
°°°
Arkano Fristhian Dirgantara, lelaki yang biasa dipanggil dengan Arka. Lelaki yang mempunyai sifat cuek, dan aura tegas yang mendominasi dirinya, yang membuat dirinya disegani banyak orang, tetapi banyak kata kata kasar dan pedas yang keluar dari mulutnya. Namun, hal tersebut tak mengurangi jumlah orang yang menyukai Arka, bahkan mungkin akan lebih banyak lagi yang menyukainya. Mungkin orang mengenalnya dengan sifat cueknya, namun sifatnya itu berbanding terbalik ketika bersama keluarga atau orang yang disayangnya, mungkin bisa di bilang sifatnya akan lebih hangat.
Suara derum motor terdengar nyaring memasuki halaman rumah. Lelaki dengan wajah tegas itu pun masuk ke dalam rumah, ia pun melihat ke sekitar yang sudah nampak sepi.
"Tumben banget rumah gue sepi, biasanya rame kaya ada maling," ucap Arka dengan heran.
Dia pun mengambil handphone nya dari saku celana, dan ia pun melirik jam yang tertera di layar handphone tersebut
"Pantes sepi, ternyata udah jam 01.30. Pasti orang rumah udah pada tidur," gumam Arka.
Arka pun bergegas untuk menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Saat sudah sampai ke dalam kamarnya yang bernuansa hitam putih, Arka pun segera mencuci muka dan berganti pakaian. Dia segera pergi ke tempat tidur, dan tak lama Arka mulai memasuki alam mimpinya.
°°°
Hai gimana part ini?
1 - banyak kata untuk part ini?
Next?
SEE YOU NEXT PART🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Teen Fiction[ BELUM REVISI ] Arazyla Queensha Pratama, panggil saja ia dengan nama Queen. Gadis yang selalu terlihat ceria, dan jangan lupakan ia mempunyai otak yang sangat pintar, namun siapa sangka ternyata menyimpan begitu banyak luka yang mengharuskan dirin...