PART 18 : MENCARI BUKTI

452 90 194
                                    

Hai! Semangat!

Penuhi lapak ini dengan komen dan vote kalian!

Happy reading!

°°°

Dear crush, semenjak lo hadir gue gak tertarik sama siapapun kecuali lo.

Arkano Fristhian Dirgantara

°°°

Axel baru saja pulang dari kantor milik papanya, tubuhnya terasa sangat lelah, ia memasuki halaman rumahnya.

Axel memicingkan matanya, dia melihat ada lelaki yang sedang memanjat ke arah balkon kamar adiknya, pengelihatannya tidak mungkin salah, Axel melihat bahwa orang itu adalah Arka.

"Kamu Arka kan? Ngapain kamu manjat? Jangan bilang kamu ingin masuk ke kamar adik saya lewat jendela!"

Axel menatap Arka dengan tatapan dingin, apakah selama ini laki laki itu sering mengunjungi balkon adiknya diam diam. Lelaki di hadapannya ini sudah benar benar keterlaluan.

Arka melihat ke arah Axel dengan takut, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eh maaf bang, gue bermaksud gitu."

"Cepat pergi dari sini!" tegas Axel.

"T-tapi bang, gue mau ketemu Queen dulu," balas Queen.

Axel menatap Arka semakin tajam. "Tidak ada tapi tapian, cepat pergi dari sini!"

Axel pun melihat Arka yang akhirnya meninggalkan halaman rumahnya, ia pun langsung memasuki rumahnya.

Axel menatap sekeliling dengan heran, tidak seperti biasanya keadaan rumah sesunyi ini, pikirnya pasti sedang terjadi sesuatu antara adiknya dengan papanya.

Axel pun memutuskan untuk memasuki kamarnya, ia akan mencari tau masalahnya esok hari.

°°°

Arka sudah bersiap dengan seragam sekolahnya, sejak semalam ia terus memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan bukti bahwa Queen tidak bersalah. Arka tersenyum senang ketika ia mendapat ide.

Arka menuruni anak tangga, ayah dan bundanya terlihat ingin sarapan, Arka pun menghampiri mereka.

"Pagi nda, pagi yah," ucap Arka.

"Eh anak bunda udah siap, sini sarapan dulu," balas Fina.

Mereka pun menghabiskan sarapannya dengan keheningan, Arka dengan terburu buru menyelesaikan sarapannya.

Arka pun langsung berpamitan dengan mencium tangan bundanya dan ayahnya, ia langsung bergegas keluar dari dalam rumah. "Bunda, Arka udah selesai sarapannya, Arka berangkat dulu ya."

"Kok cepet banget makannya, bunda belum selesai ngomong," teriak Fina.

Arka dengan tidak sabar mencoba menerobos kemacetan di hadapannya, ia berdecak kesal ketika jalan begitu sangat padat tidak seperti biasanya.

Arka akhirnya sampai di depan gerbang sekolahnya, ia segera memakirkan motornya, Arka dengan terburu buru ke ruangan yang ia tuju.

Arka berniat untuk ke ruang cctv, ia ingat kelas Queen ada cctv, pasti di sana ada bukti tentang masalah handphone Fanya.

Arka memasuki ruang cctv, namun ia tidak diperbolehkan masuk dengan alasan ruang itu hanya boleh dimasuki oleh orang khusus.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang