Bagi yang beragama Islam, aku mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Aku sebagai author Last Love juga mengucapkan permohonan maaf atas perbuatanku baik yang disengaja maupun yang tidak.
Happy Reading!
°°°
Queen memasuki kelas dengan riang, entah mengapa pagi ini Queen terlihat sangat cerah, gadis itu tidak melunturkan senyumnya sejak tadi, hal itu mengundang keanehan pada teman-temannya.
"Lo ngapa, anjir, senyum-senyum sendiri, ngeri," celetuk Shafa.
"Lagi seneng banget, ya?" tebak Vio.
"Apa sih, biasa aja," tukas Queen.
"Gue tebak, lo balikan ya sama Arka?" tanya Shafa.
"Enggak, ngaco lo," sela Queen.
"Queen gak marah-marah lagi kayak kemarin? Padahal Kyra udah siap-siap bawa obat sakit kepala buat ngehadepin kalian," sahut Kyra.
"Gue tabok lo, Ky," kesal Shafa.
"Udahlah, gue gak kenapa-napa, emang salah gue senyum?" tanya Queen.
"Ya gak salah, tapi kan aneh," balas Shafa.
"Gak berasa, ya, bentar lagi tiba-tiba kita udah ujian semester akhir." Kyra tiba-tiba berucap serius.
"Tumben bener ucapannya, tapi iya juga sih. Sebentar lagi kita naik kelas 12," ujar Shafa.
"Sebentar lagi, kalau kita udah naik kelas 12 pasti kita bakal lebih sibuk sama ujian, kita bakal kurang main nih," tambah Vio.
"Iya ya, gak berasa banget, setelah kelas 12 kita lulus. Padahal kan baru kemarin kita masuk SMA, tiba-tiba setahun lagi udah lulus," kata Queen.
"Sebentar lagi kan anak 12 kelulusan, kira-kira kalau mereka udah lulus mereka ngelupain kita gak, ya?" tanya Shafa.
"Mereka siapa nih? Yang jelas dong, Kyra tau kok maksud Shafa tuh Satria, kan?" celetuk Kyra.
"Ya gitu," balas Shafa.
"Gue sih percaya Revan gak bakal lupain gue," ucap Vio.
"Kyra juga yakin, Rifki sama Elang gak bakal lupain Kyra," tambah Kyra.
"Nah itu, gue gak yakin deh sama Satria, apalagi kalau nanti di kuliahannya dia ketemu sama cewek baru yang lebih cantik, bahkan seiman sama dia," ucap Shafa pelan.
"Ya gak mungkin sih, Shaf, tapi mungkin juga," jawab Vio bingung.
"Lo sendiri Queen?" tanya Shafa.
"Hah? Gue? Gue kenapa?" Queen bingung menjawab apa.
"Lo yakin gak Arka bakal tetep inget sama lo?" tanya Shafa.
"Gue sih yakin, Arka gak mungkin lupa lah, dia kan bucin banget sama Queen," goda Vio.
"Apaan sih, ya mana gue tau. Kalau Arka mau lupain gue, gue juga gak peduli," acuh Queen.
"Queen bohong banget, gak boleh gitu loh, nanti nyesel," tukas Kyra.
"Gak bakal," ucap Queen malas.
"Siap gak ya, kalau nanti jauh sama kakak kelas yang sikapnya aneh itu, spesial banget lagi kakak kelasnya," ucap Shafa dengan senyumannya.
"Nanti kalau mereka lulus, udah gak ada yang jagain kita lagi," ujar Queen.
"Gak ada yang ngerusuhin kita lagi," tambah Vio.
"Gak bakal ada yang ngeluarin gombalan receh buat Kyra lagi," kekeh Kyra.
"Intinya kita bakal kangen mereka sih," kata Shafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Ficção Adolescente[ BELUM REVISI ] Arazyla Queensha Pratama, panggil saja ia dengan nama Queen. Gadis yang selalu terlihat ceria, dan jangan lupakan ia mempunyai otak yang sangat pintar, namun siapa sangka ternyata menyimpan begitu banyak luka yang mengharuskan dirin...