PART 47 : MEMBAIK

275 16 191
                                    

Hai!

Happy Reading!

°°°

Arka tiba-tiba masuk ke dalam rumah memasang wajah menyebalkannya. "Om beneran gak tau atau pura-pura gak tau? Bukannya itu kemauan Om sendiri, ya? Eh," timpal Arka.

"Arka, dateng-dateng bukannya salam dulu," tegur Kevin.

"Iya, maaf. Assalamualaikum, Arka dateng. Karpet merahnya mana?" ucap Arka malas.

Kevin menggeplak lengan Arka. "Waalaikumsalam, gak jelas lo. Ngapain pulang? Udah sana pergi aja, rumah tenang kalau gak ada kamu."

"Berisik, yah, Arka lagi males ribut," balas Arka.

"Jadi gimana, Om? Om sebenernya tau, kan? Haha, acting Om bagus juga, pura-pura gak tau gitu," ledek Arka ke arah Rico.

"Arka, apa maksudmu? Saya benar-benar tidak mengerti," sela Rico.

"Gak tau saya juga, Om. Tapi, Om pikir deh, udah berapa banyak Queen ngalah sama Om, Om gak kasian sama Queen?" tanya Arka.

"Kamu tidak tahu apa-apa, Arka!" kata Rico.

"Arka memang gak cukup tahu tentang kalian, tapi Arka tau jelas bagaimana keadaan Queen, Om pikir dengan terus mengatur dia itu baik? Apa Om tau kondisi Queen yang sebenarnya?" tanya Arka.

Rico diam, lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan Arka.

Arka tertawa remeh. "Bahkan kondisi anak Om aja Om gak tau. Queen emang masih punya Om Rico, tapi dia selalu ngerasa kesepian, ditambah punya papa yang ambis banget pengen dia selalu jadi juara pertama, dapet nilai sempurna, menang lomba di mana-mana, kalau Queen gagal dapet itu semua pasti dapet hukuman entah itu cacian atau pukulan, kan?" sindir Arka.

Kevin yang mendengar perdebatan antara anaknya dan Rico hanya mampu garuk-garuk kepala tanda ia tak mengerti.

"Queen gagal dapet peringkat pertama bukan berarti dia gak usaha! Queen udah sangat berusaha, tapi kalau kemampuan dia hanya sampai situ, Om gak bisa paksain itu. Arka tau capeknya Queen belajar, setiap malem Queen selalu cerita sama Arka, tapi dia selalu bilang 'gak pa-pa, Ar, gue tau kok papa nyuruh ini juga demi kebaikan gue' bahkan dia masih sempet ngebelain Om." Arka mulai kesal.

"Terserah Om juga sih kalau emang masih mau tetep pisahin Arka dari Queen, tapi Om harus tau kalau Arka sampai kapanpun gak akan pernah berhenti buat merjuangin Queen, sampai Queen kembali lagi sama Arka. Maaf kalau kata-kata Arka tadi kasar, Arka permisi mau ke kamar." Lelaki itu berucap serius dan langsung berlalu dari hadapan Rico.

"Maaf, Kevin. Benar kata Arka, seharusnya saya tidak egois, seharusnya bukan hubungan mereka yang harus menjadi korban dari keegoisan saya," ucap Rico jujur.

"Jadi semua benar? Astaga Rico, kenapa kamu tidak pernah berubah! Queen anakmu, dia selalu berusaha yang terbaik hanya untuk kau, tetapi kau sama sekali tidak menghargainya. Kau membuat kecewa, Rico," ucap Kevin.

"Saya tahu, saya menyesal." Rico menjawab.

"Lebih baik kau pulang dan temui Queen, perbaiki hubungan kalian," ucap Kevin tegas.

"Saya pamit pulang," ucap Rico dan meninggalkan rumah Kevin.

°°°

Queen sudah berganti pakaian sejak tadi, seperti biasa gadis itu tengah berkutat dengan buku-buku tebal di kamarnya, Queen tidak pernah sedikit pun merasa bosan walaupun harus membaca buku berhalaman-halaman.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang