PART 16 : BURUK

491 93 208
                                    

Hai!

Penuhi lapak ini dengan vote dan komen kalian!

HAPPY READING!

°°°

Perasaan menuntutku untuk menetap sedangkan sikapmu seakan menyuruhku pergi.

Arazyla Queensha Pratama

°°°

Sejak kejadian memalukan tadi, Arka memutuskan pergi ke rooftop sekolah, ia malas untuk mengikuti pembelajaran pagi ini.

Arka pun memainkan game online yang ada di dalam ponsel miliknya, namun kali ini ia selalu kalah memainkan game itu, Arka mengacak rambutnya kesal.

"Arghh sialan! Gue kalah terus!" kesal Arka.

Arka pun memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku celananya, lebih baik ia menenangkan diri terlebih dahulu daripada marah marah tidak jelas.

Entah mengapa karena kejadian tadi membuat Arka semakin takut untuk mendekati Queen, hal itu membuat mood nya semakin buruk.

2 jam pelajaran sudah Arka lewatkan begitu saja, tetapi lelaki itu masih betah termenung seraya menikmati angin yang terus menerus menerpa wajah tampannya.

Lama kelamaan Arka merasa bosan, ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas, namun saat itu Arka menyempatkan untuk melihat ke bawah ke arah lapangan.

Ternyata di lapangan terdapat murid murid yang sedang ada jam olahraga dan ternyata itu adalah anak kelas Queen, Arka tersenyum kecil ketika melihat pergerakan Queen yang sedang memantul mantulkan bola dan mencoba memasukkannya ke dalam ring, namun terus menerus gagal, Arka dapat melihat wajah sebal Queen yang terlihat menggemaskan baginya.

Arka terus memperhatikan kegiatan Queen sekecil apapun itu, hingga Arka mengurungkan niatnya untuk kembali ke kelas. Senyumannya pudar ketika Arka melihat keributan Fanya dan Queen, sampai akhirnya mereka pun dibawa ke ruang BK.

°°°

Queen dan teman sekelasnya hari ini sedang ada jam olahraga, ia pun bergegas menuju lapangan yang disusul teman temannya.

"Gue males banget deh," ucap Shafa.

"Sama, padahal Kyra kan lagi mager," sahut Kyra.

"Udah jangan pada ngeluh," timpal Vio.

"Tuh dengerin kata kanjeng Vio," ucap Queen dengan terkekeh kecil.

"Kok kanjeng sih anjir, jelek banget," balas Vio tak terima.

Mereka pun terkekeh kecil, akhirnya mau tidak mau mereka bergegas ke tengah lapangan.

Antara laki laki dan perempuan tempat olahraga mereka sengaja terpisah, Queen sedang sibuk memainkan bola, ia memantul mantulkan bola tersebut, bahkan tak jarang ia melompat kecil supaya bola tersebut bisa masuk ke dalam ring.

Queen pun memberengut sebal, ia memutuskan tidak melanjutkan kegiatannya, percuma ia sejak tadi sudah berlompat lompat, namun tak ada satu pun yang berhasil masuk.

Queen pun memutuskan untuk menghampiri Vio dan Shafa yang tengah santai di tepi lapangan, gadis itu dengan santainya tidak mengikuti pelajaran olahraga.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang