PART 40 : USAI

401 29 290
                                    

Hai!

Happy reading!

°°°

Tiba-tiba satu pertanyaan muncul di benak Queen. "Ar, kalau kita putus gimana? Cuma untuk sementara."

Queen sangat tau, mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan hal itu, namun lebih baik ia mengungkapkannya sekarang daripada perasaan cemas terus menghampiri dirinya, cepat atau lambat Arka pun harus mengetahuinya.

Arka terkekeh pelan, ia mencubit pipi Queen gemas. "Kalau abis dibeliin es krim seharusnya bilang makasih bukan malah ngeprank minta putus," kekeh Arka.

"Arka, aku serius." Queen berucap pelan.

"Tapi boong. Ngaku kameranya diumpetin di mana?" imbuh Arka.

"Arka, aku gak bercanda," ucap Queen.

Arka terdiam sesaat. "Ih lucu bercandanya, tapi sayangnya aku gak ketawa."

"Arka, maaf."

"Hm? Jadi?" tanya Arka.

"A-aku mau kita udahan," cicit Queen.

"Ini kamu lagi bercanda, kan? Serius, Queen! Gak lucu!" Arka mulai kesal.

"Arka."

"Aaaaa, Queen gak lucu, aku ngambek nih, bilangin bunda!" rengek Arka.

"Biarin kita asing lagi ya, Ar?"

"Gamau, kamu gak lucu bercandanya!" ketus Arka.

"Arka, aku bilang aku gak bercanda. Aku serius, sampai sini aja, ya?" sela Queen.

"Kita masih bisa temenan kok. Mulai sekarang, aku ngelepas kamu, ya? Kamu mau berhubungan sama siapa pun aku gak akan larang," sambung Queen dengan senyum pahitnya.

Raut wajah Arka mendadak berubah menjadi datar dan dingin. "Gue bilang gak lucu! Gak usah konyol! Tarik omongan lo, gue gak suka!"

"Ar, denger aku dulu," tukas Queen.

"Apa yang harus gue denger? Alasan klasik lo? Lo kira tiba-tiba minta putus tanpa penjelasan itu lucu?" lontar Arka.

"Ar-"

"Hm? Kenapa? Gue ada salah ya sama lo sampai satu-satunya cara yang lo pilih dengan ngorbanin hubungan kita?" Arka berucap dengan sedikit membentak.

"Enggak, Ar, kamu gak ada salah. Kita yang salah, dari awal seharusnya emang kita gak usah punya hubungan," bantah Queen.

"Alasan lo gak masuk akal!" ketus Arka.

"Makasih, Ar, makasih udah baikk banget sama aku, tapi sekali lagi aku minta maaf karena udah ngecewain kamu," ujar Queen.

"Serah, gue gak peduli," dingin Arka.

Queen memainkan ujung kukunya karena gugup, ia tak berani menatap wajah Arka yang tanpa ekspresi namun menyeramkan baginya.

"Beresin barang lo! Kita pulang nanti malem!" ucap Arka tegas.

"P-pulang?" tanya Queen.

"Lebih baik pulang, kan? Percuma juga gue liburan," sentak Arka.

"Maaf, Ar, maaf udah ngehancurin liburan kita." Queen berucap sangat pelan.

"Bagus deh kalau nyadar, lo emang ngehancurin semuanya!" ucap Arka dengan meninggalkan Queen sendirian di luar Villa, setelahnya lelaki itu tidak menoleh sedikit pun.

Dengan lesu, Queen masuk ke Villa menyusul Arka, seperti perintah Arka, Queen langsung membereskan barang-barangnya.

Queen tersenyum pahit mengingat tadi malam ketika mereka masih baik-baik saja, ia tau ini semua memang salahnya, Queen pun tidak ingin memutuskan hubungannya, namun Queen juga tidak bisa melakukan apapun kecuali menuruti perintah papanya.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang