Hai!
Penuhi lapak ini dengan vote dan komen kalian!
HAPPY READING
°°°
Dua sejoli yang sedang bersenda gurau sembari menikmati hembusan angin yang kian menerpa wajah, orang itu adalah Arka dan Queen, Arka melajukan motornya menuju rumah Queen.
Cuaca yang tadinya cerah seketika berubah menjadi mendung, terpaan angin mendadak berubah menjadi kencang bahkan menerbangkan beberapa helai rambut Queen.
"Hujan nih, gue gak bawa jas hujan lagi, kita neduh dulu ya."
Arka pun menepikan motornya untuk berteduh, Queen pun mengikuti Arka dari belakang, mereka menunggu di depan toko yang sepertinya tidak digunakan lagi.
Sembari menunggu hujan reda Queen membuka pembicaraan. "Ar, tadi Fanya ke kelas gue."
"Ngapain? Dia gak ngapa-ngapain lo kan? Dia gak nyakitin lo kan?" cemas Arka.
"Dia tadi jambak rambut gue, nampar gue, dan ngatain gue katanya gue ngedapetin lo karena gue jual diri ke lo," ucap Queen.
"Gila ya tuh cewek, berani beraninya dia nyakitin kesayangan gue, lo diem aja gitu?" ucap Arka.
"Enggak sih, sempet gue bales kok, gue tampar dia balik, tapi sekarang gue ngerasa bersalah," balas Queen.
"Ngapain ngerasa bersalah? Kan dia yang mulai duluan, seharusnya lo balesnya jangan cuma tampar doang," cibir Arka.
"Gue gak mau Ar, gue takut nanti malah nyakitin dia, gue besok mau minta maaf sama dia karena sikap gue tadi udah keterlaluan."
"Lo kenapa sih selalu aja baik sama orang padahal orang itu selalu nyakitin lo, " kesal Arka.
Queen menatap hujan yang kian turun semakin deras, kemudian gadis itu tersenyum tulus. "Alasannya sama seperti hujan Ar, hujan selalu ngajarin gue arti ketegaran, hujan gak pernah ngeluh walaupun dia terus dijatuhkan, gue berusaha untuk memperlakukan orang dengan baik, walaupun terkadang gue gak dapat balasannya."
"Lo terlalu naif, Queen."
"Bukan gitu Ar, gue pernah dijahatin sama orang tapi gue gak bales kejahatan dia, dan ternyata tuhan malah ngehadirin kebaikan untuk gue entah dari sisi manapun itu, dari situ gue percaya tuhan itu adil, tuhan selalu membalas semua perbuatan yang dilakukan makhluknya. Jadi gak perlu khawatir kedepannya akan seperti apa," ucap Queen.
"Gue pun percaya di dunia ini gak ada orang yang benar benar jahat, mereka hanya dipaksa jahat oleh keadaan dan lucunya takdir yang seringkali mempermainkan mereka, termasuk Fanya. Gue tau di hati Fanya masih ada sisi baiknya," tambah Queen.
Perkataan Queen membuat Arka terbungkam. "Semua perbuatan lo semakin buat gue takjub Queen, gue beruntung bisa mengenal lo, entah untuk waktu yang lama atau hanya singkat," batin Arka.
"Lo suka sama hujan?"
"Iya gue suka bangett, hujan juga jadi salah satu kenangan gue sama mama sebelum dia benar benar pergi, dan mungkin saat ini hujan bisa jadi kenangan terindah gue saat sama lo," balas Queen.
Arka menatap Queen dengan senyuman yang sangat amat tulus, Arka membawa Queen ke dalam dekapannya, Queen pun membalas dekapan itu dengan tak kalah erat.
Mulai detik ini juga, Arka mengakui bahwa dirinya semakin lama semakin hanyut ke dalam perasaan nyaman dengan gadis yang tengah dipeluknya, sungguh Arka akan menjaga gadis itu sampai kapanpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Teen Fiction[ BELUM REVISI ] Arazyla Queensha Pratama, panggil saja ia dengan nama Queen. Gadis yang selalu terlihat ceria, dan jangan lupakan ia mempunyai otak yang sangat pintar, namun siapa sangka ternyata menyimpan begitu banyak luka yang mengharuskan dirin...