TBH 05 - Dream Orphanage

247 43 4
                                    

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer— ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu."

Lee Jihyun menyapa ibunya setelah meletakkan tiga buket mawar putih di pinggir jembatan tempat ibunya mengakhiri hidupnya sendiri.

"Hari ini aku datang pagi-pagi. Aku dan Bu Cha sedang bertengkar, dia selalu sibuk jadi, aku kabur ikut Pak Choi belanja makanan. Tapi, aku akan pulang dengan Taeyeon eonni saja. Oh ya, di sini ada Taeyeon eonni dan Jiyong ahjussi. Aku baru mengenal Jiyong ahjussi, mm... dia orangnya terlihat tidak peduli tapi baik sekali. Aku menyukainya. Ibu, maaf, aku hanya bisa sebentar ke sini, aku harus kembali ke panti. Tetap saja aku tidak mau membuat Ibu Cha khawatir, aku baik-baik saja di sana. Taeyeon eonni juga selalu menjagaku. Aku sangat sehat, Bu. Ibu baik-baik, ya."

Moment itu, Taeyeon dan Jiyong saksikan. Taeyeon yang berada di samping Jihyun tersenyum tipis akan curahan Jihyun pada mendiang ibunya.

Dan, Jiyong yang berkacamata hitam hanya bersandar di mobilnya mendengarkan dan memperhatikan mereka.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan menuju panti. Mungkin lelah, Jihyun sudah terlelap di kursi mobil.

"Tolong, berhenti di sini," pinta Taeyeon cepat saat melewati sebuah butik baju anak. Anehnya, Jiyong hanya menurut tanpa mengatakan apapun. "Hanya lima belas menit. Tolong, tunggu sebentar."

Jihyun sudah bangun dan memilih ikut dengan Taeyeon.

Selanjutnya, Taeyeon buru-buru masuk butik agar tidak membuat Jiyong menunggu lama.

Mobil putih di depan mobilnya membuat perhatian Jiyong teralihkan padanya. Ia keluar menghampiri mobil tersebut dan masuk ke dalamnya begitu saja.

"Kau terjebak lagi dengan gadis itu?"

Itu suara kekehan sekaligus mengejek. Raut wajah Jiyong jadi kesal mendengar dari mulut si pengemudi. Song Mino, yang juga berkacamata hitam.

"Belakangan ini kau lumayan sering bertemu dengannya. Mungkin itu takdir."

Ocehan Mino membuat kilat mata Jiyong cepat mengarah padanya.

"Kau mabuk? Berhenti melantur," tandas Jiyong tidak suka.

"Panti Asuhan Dream. Sejak satu tahun lalu Mirae Grup menghentikan donasi di sana yang sebelumnya sudah berjalan lima tahun. Alasannya, Mirae Grup akan membuat kantor baru. Jadi, uang donasi di pindah untuk dana pembangunan gedung. Konyol, kurasa bukan itu alasannya. Mirae Grup tidak semiskin itu untuk menghilangkan donasi demi membangun kantor baru. Mungkin Mirae Grup mulai bangkrut," urai Mino seraya tertawa remeh. "Perusahan itu terkenal ramah dan bijak. Tapi, kritiknya juga sama banyak."

"Lalu, panti asuhan itu berkurang donasinya?" pertanyaan Jiyong lontarkan setelah beberapa saat diam mencerna ucapan Mino.

"Tentu saja," sambar Mino cepat. "Seorang wanita tua bernama Cha Soonam, pemilik panti, harus mencari donatur lagi sana-sini. Tapi, Kim Taeyeon si relawan panti itu juga mulai berdonasi untuk mereka dengan uang pribadinya."

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang