TBH 09 - A Night in California

240 47 8
                                    

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer— ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A NIGHT IN CALIFORNIA

"Haruskah aku menyapa dengan bahasa Korea? Annyeong... haseyo. Benar?" tanya Mr. James dalam bahasa Inggris.

Taeyeon tertawa kecil dan puas, menganggukkan kepala kemudian balas menyapa, "Ne, annyeonghaseyo. Saya Kim Taeyeon, putri Kim Wonhae dari Mirae Grup."

"Iya, aku mendengar tentangmu darinya. Aku turut berbelasungkawa atas meninggalnya ayahmu."

"Thank you," sahut Taeyeon tersenyum tipis.

"Sayang sekali aku belum sempat bertemu dengan orang baik seperti ayahmu. Saat ulang tahunmu kemarin dia mengundang tapi aku sedang ke negara lain. Andai saja waktu itu aku datang aku bisa bertemu ayahmu dan kau tidak perlu jauh-jauh kemari."

"Tidak apa-apa. Sudah menjadi tugasku untuk meneruskan urusan ayahku."

"Ya, kau benar. Kenapa kau belum memesan apapun?" tanya Mr. James tidak melihat hidangan apapun di meja.

"Aku akan memesan setelah kau datang, Pak."

"Tidak perlu begitu. Jangan sungkan-sungkan. Baiklah, sebaiknya kita pesan minuman dulu."

Taeyeon hanya mengangguk. Ia merasa beruntung bertemu investor yang ramah dan bersikap santai sehingga tidak membuatnya gugup.

Dan pertemuan yang diawali dengan basa-basi itu berjalan lancar. Mr. James membuatnya bersikap seperti teman hingga Taeyeon cepat bisa menyesuaikan diri.

 James membuatnya bersikap seperti teman hingga Taeyeon cepat bisa menyesuaikan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papan penunjuk jalan berwarna hijau menuju Kota Iksan sudah di depan mata. Tertulis 50 km lagi menuju ke sana dari jarak 180 km dengan Kota Seoul.

Tetap mematuhi standar mengemudi yang benar, Seunghyun melajukan mobilnya dalam kecepatan normal. Ia harus memikirkan keselamatan diri terlebih dahulu.

Ia baru sempat ke Iksan malam-malam seperti ini, karena siang hari tadi dirinya sungguh sibuk di kantor. Makan siang saja hanya pesan, tanpa keluar dari ruang kerjanya.

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang