TBH 26 - Indifference

265 42 11
                                    

I N D I F F E R E N C E

Original Writer—Zumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer—ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau… tidak akan pernah bisa hidup tenang. Tunggu saja tanggal saat aku membunuhmu.”

Mendengarnya, Taeyeon tidak bisa berkutik di depannya.

Oppa, eonni… ayo!”

Keduanya menoleh mendengar suara Jihyun yang mendahului mereka untuk pulang. Tangannya melambai-lambaikan pada mereka yang masih berada di depan makam Yuri.

Setelah mengantar Lee Jihyun kembali ke panti, Jiyong dan Taeyeon kini semobil dalam perjalanan pulang.

Duduk di samping pria yang kukuh untuk membunuhnya setiap hari ini membuat jantung Taeyeon tidak bisa berpacu normal. Tangannya terus memegang sabuk pengaman dan hanya melihat ke arah depan.

“Aku turun di halte itu saja,” ucap Taeyeon begitu melihat halte bus.

“Aku tidak akan membunuhmu hari ini,” tukas Jiyong seolah-olah tahu apa yang dicemaskan gadis di sampingnya ini.

Dering ponsel mengejutkan Taeyeon. Ia segera menjawab panggilan dari ibunya itu.

“Halo? Aku baru saja mengunjungi Yuri. Apa? Aah, aku pergi dengan seorang anak panti dan… Kwon Jiyong. Ada apa ibu menelepon?”

Ibu mengirim makanan ke floristmu tapi, kau tidak ada di sana. Irene dan Rosé tidak tahu kau pergi kemana. Jangan bepergian sendirian untuk sementara waktu ini.”

“Aku mengerti. Maaf, membuatmu khawatir, ibu. Iya, akan ku makan setelah ini. Terima kasih.”

Taeyeon menutup panggilan itu dan kembali fokus pada jalanan depan. Hampir sampai di tempat penyeberangan jalan, Taeyeon melihat seorang ibu bersama putri kecilnya berjalan menyeberang.

Aaargh!!

Mendadak kepalanya terasa pusing, telinganya berdengung. Kedua matanya terpejam menahan sakit.

Sekelebat bayangan masa kecilnya menyerang di kepala Taeyeon. Masa kecil saat dirinya ikut ibu Jiyong menjemput Jiyong kecil pulang sekolah. Tragedi kecelakaan ibu Jiyong itu melintas di kepalanya.

“Aakh!!” Taeyeon terus memegangi kepalanya yang semakin sakit. Ia sudah bisa mengingat kecelakaan. Kepalanya menoleh pada orang yang tengah menyetir di sebelahnya beberapa saat, masih merasakan sakit Taeyeon memilih untuk memperhatikan jalan saja.

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang